Pengelola Mengaku Rugi Kalau Tol BSD Banjir: Kita Malah Tak Ada Pendapatan

28 Oktober 2022 14:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Tol BSD kamis (6/10) Foto: Twitter/@infotolBSD
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Tol BSD kamis (6/10) Foto: Twitter/@infotolBSD
ADVERTISEMENT
PT Margautama Nusantara (MUN) mengaku merugi saat Tol Serpong BSD-Pondok Aren sering banjir dan menimbulkan kemacetan saat musim hujan. PT MUN melalui melalui anak usahanya yaitu PT Bumi Serpong Damai (BSD) adalah yang mengelola Tol Serpong BSD-Pondok Aren.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT MUN, Danni Hasan, mengatakan pihaknya juga menjadi korban kalau terjadi banjir di Tol BSD. Dia merasa penyebab banjir bukan karena masalah jalan tolnya.
"Banjir ini, sebenarnya tol BSD ini kita korban, kalau ada banjir yang seharusnya dalam bussiness plan kita mendapatkan pendapatan, malah tidak dapat pendapatan. Banjir ini terjadi karena bukan jalan tol," kata Danni ketika media gathering di Jakarta, dikutip pada Jumat (28/10).
Dia menjabarkan, banjir tersebut diakibatkan di antaranya karena faktor curah hujan tinggi dan terdapat enam sungai yang menyebabkan terjadi luapan air. Selain itu, sungai di sekitar BSD juga terjadi pendangkalan.
Selain itu, Danni mengungkapkan terjadi penyempitan baik di hulu maupun hilir. Jalur sungai yang dulunya selebar 9 meter menyempit hingga 3-4 meter. Saat curah hujan tinggi, air meluap dan menyebabkan banjir.
ADVERTISEMENT
"Kita ini korban, kira-kira begitu, jadi saat waktu banjir kita malah rugi, kemudian juga mengeluarkan biaya untuk pompa air dan menurunkan tingkat air di sekitarnya," ujar Danni.

Masalah Banjir Ditarget Rampung Mei 2023

Chief Finance Officer PT MUN, Ricky Camelien, mengatakan penyelesaian banjir di Tol BSD ditargetkan rampung menyeluruh pada Mei 2023. Saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan Kementerian PUPR hingga Pemda untuk mengentaskan masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan meninggikan jalan tol di beberapa titik yang sering jadi langganan banjir.
"Yang arah Jakarta peninggian selesai Desember, yang arah BSD akan selesai bulan Mei tahun depan," ujar Ricky.
Tak hanya masalah ketinggian jalan tol. Ricky mengatakan banjir juga disebabkan oleh box culvert atau gorong-gorong beton ukurannya terlalu kecil, ditambah sudah ada banyak endapan. Saat ini, gorong-gorong beton diganti dengan ukuran yang lebih lebar.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah ada kesepakatan di PUPR, untuk Balai Cilicis itu bertanggung jawab untuk perlebar hulu Situ Pamulang dan Situ Parigi hilirnya. Sekarang untuk pelebaran Situ Parigi sudah selesai," kata Ricky.
Sementara, Pemerintah Daerah Tangerang Selatan bertanggung jawab untuk merevitalisasi kanal aliran sungai di sekitar jalan tol yang mengecil untuk diperlebar. Untuk mengatasi banjir ini, PT MUN juga menjalin komunikasi dan pendekatan dengan masyarakat sekitar.
"Jadi kita tambah pompa, ada delapan pompa untuk atasi banjir ini dilakukan secara bertahap. Kami lakukan tambahan pompa air sehingga bisa lebih cepat surutnya," tutur Ricky.