Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) buka suara mengenai Centro Department Store gulung tikar setelah beroperasi sekitar 18 tahun di Indonesia. Berbagai macam tantangan tengah dihadapi sektor ritel, dari kehadiran e-commerce hingga pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, salah sektor usaha ritel yang mengalami kondisi paling berat selama pandemi yaitu kategori sandang, busana dan apparel, tak terkecuali Centro yang juga menjual produk fashion.
Selama pandemi, pergerakan masyarakat semakin terbatas seiring dengan adanya perubahan perilaku berbelanja. Selain itu adanya kebijakan lockdown hingga PPKM juga turut menekan pergerakan masyarakat.
“Meskipun saat ini sudah mulai ada pergerakan perekonomian tapi pertumbuhannya masih sebatas mengurangi minus saja, masih banyak memerlukan waktu untuk kembali pulih normal,” katanya kepada kumparan, Selasa (18/5).
Menurutnya, sektor usaha ritel dan pusat perbelanjaan baru akan mulai bergairah jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah dimulai. Berdasarkan catatannya, pada kuartal III nanti pemerintah berencana mulai menggelar vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga kini belum ada kejelasan. “Ini yang mana sampai dengan saat ini pun masih belum ada kejelasan ataupun kepastiannya,” jelasnya.
Dengan demikian ia tak menampik jika pergerakan industri ritel selama tahun ini masih akan mengalami tekanan.
“Sektor usaha Ritel dan Pusat Perbelanjaan masih akan mengalami tekanan pada tahun 2021 ini,” imbuhnya.