Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengembangan Gas Hidrogen dan Amonia Bisa Bermanfaat untuk Transportasi-Industri
17 Desember 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menuturkan Indonesia memiliki modal kuat untuk mengembangkan hidrogen dan amonia sebagai salah satu sumber daya energi baru terbarukan (EBT) untuk sektor transportasi dan industri.
ADVERTISEMENT
Ketersediaan kedua komoditas EBT ini melimpah sehingga pemanfaatan bisa dilakukan dalam skala besar untuk meningkatkan ekonomi khususnya di sektor energi terbarukan. Apalagi sebagai negara kepulauan, Indonesia berada di jalur perdagangan global.
“Komitmen Indonesia dalam mitigasi iklim global posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada dalam jalur perdagangan,” tutur Yuliot dalam FGD Reviu Peta Jalan (Roadmap) Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada Selasa (17/12).
Yuliot membeberkan nantinya pemanfaatan hidrogen dan amonia juga dapat dimanfaatkan untuk transportasi seperti kapal dan pesawat. Selain itu, pengembangan energi ini juga dapat mendukung proses industri seperti produksi besi.
Langkah ini juga dianggap dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Yuliot menjelaskan saat ini Indonesia masih ketergantungan terhadap energi fosil, di mana dengan kapasitas produksi yang ada, Indonesia masih perlu impor bahan bakar minyak
ADVERTISEMENT
“Saat ini kita masih sangat tergantung kepada energi fosil di mana penggunaan bahan bakar minyak secara nasional itu sekitar 1,5 juta barel per hari di mana tingkat produksi kita hanya sekitar 600 ribu barel ya berarti kekurangan untuk bahan bakar minyak kita harus mengimpor dari luar negeri,” jelas Yuliot.
Maka dari itu, hidrogen dan amonia menjadi salah satu strategi untuk mengatasi perubahan iklim. “Pengembangan hidrogen dan amonia merupakan salah satu strategi mengatasi perubahan iklim karena sifatnya ramah lingkungan,” kata dia.