Pengusaha Minta Dilibatkan Dalam Perbaikan Izin Investasi Online

30 September 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kedua kanan) tinjau layanan OSS di Kantor BKPM. Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kedua kanan) tinjau layanan OSS di Kantor BKPM. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha kecil dan menengah meminta dilibatkan dalam perbaikan sistem izin investasi online satu pintu atau yang biasa disebut Online Single Submission (OSS). Sebab, selama ini Kementerian Investasi yang membawahi sistem OSS tak mengajak pelaku usaha sebagai pihak penting dalam pembuatan OSS.
ADVERTISEMENT
Project Leader UKMIndonesia.id Dewi Meisari mengatakan, pelaku usaha sebaiknya dilibatkan dalam perbaikan sistem OSS. Hal ini untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dasar dalam sistem.
“Jadi kita-kita ini orang-orang yang bakal mengurus izin dilibatkan dalam hipotesis ngetes satu perbaikan, ini kita dulu sebelum dirilis,” ujarnya dalam konferensi pers bersama 14 pelaku usaha secara virtual, Kamis (30/9).
Dewi menuturkan jika persoalan sistem dasar belum bisa dibenahi, maka hal ini malah akan menimbulkan masalah baru bagi pelaku usaha.
“Jangan kayak ini dirilis dulu, akhirnya dirilis tanpa kita, akhirnya yang begini kacau jadi masalah. Harusnya ngasih kepastian malah menciptakan ketidakpastian baru,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Usahawan Independen Indonesia Sutrisno Iwantono mengaku telah menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koperasi Teten Masduki tapi belum mendapat respons.
ADVERTISEMENT
“Saya WA enggak dibalas (Bahlil), Menteri UKM juga demikian. Agar ada transisi jangan sampai kita kesulitan meminta izin,” ungkapnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang UKM Ronald Walla mengatakan, petugas di daerah belum memahami OSS. Mereka tidak bisa memberikan bimbingan maupun konsultasi.
“Jadi kami usulkan sistem hybrid lah ya karena kalau sistem digitalnya belum lancar,” sebutnya.