Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penjelasan Pertamina soal Pertalite Beda Warna dan Lebih Boros
28 September 2022 7:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Media sosial sedang diramaikan dengan sejumlah akun yang merasa lebih boros menggunakan Pertalite setelah harga BBM RON 90 ini naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.
ADVERTISEMENT
Seorang pengguna BBM jenis Pertalite dengan akun Twitter @Hendra611 mengaku dirinya sampai membongkar motornya untuk memastikan borosnya pemakaian Pertalite tidak disebabkan oleh kerusakan motornya.
"Gue pikir masalah di mesin makanya sampe tune up, ganti oli, ganti semua busi, ganti filter udara dan lain-lain. Ternyata hasilnya tetap sama, masih lebih boros.. Kemarin disarankan teman coba Vivo, dengan pembelian liter yang sama, ternyata memang jauh," cuitnya.
Hal serupa juga dikeluhkan seorang pengemudi angkutan online, Andi. Andi mengatakan, biasa mengisi penuh mobil kendaraannya yang biasanya bisa bertahan hingga 3 minggu, tapi saat ini justru bisa habis lebih cepat.
“Saya selalu isi full tank, biasanya habis dalam 3 minggu. Sekarang rasanya 2 minggu sudah langsung habis,” kata Andi kepada kumparan, Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, pengamat BBM serta mantan Anggota Komisi VII Bidang Pertambangan dan Energi DPR RI 2014-2019, Kurtubi, mengatakan bahwa ada kemungkinan kualitas Pertalite menurun.
“Kok bisa cepat habis? Ini masalah cukup serius menurut saya. Ini mesti direspons pemerintah, kasih saran tindakan yang sebaiknya dilakukan. Menurut saya ada dua kemungkinan, kualitas [Pertalite] menurun atau sengaja diturunkan, dugaan saya itu kemungkinan ada pelemahan kualitas. Sebelumnya tidak ada seperti ini, jadi harus diperiksa,” kata Kurtubi.
Kurtubi juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan penelitian mendalam oleh pemerintah untuk mencari tahu permasalahan BBM jenis RON 90 ini. Setelah penelitian itu dilakukan, Pertamina bisa melakukan sosialisasi, agar masyarakat tidak lagi bertanya-tanya mengapa konsumsi Pertalite lebih cepat habis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pemakaiannya yang dirasa menjadi lebih boros, media sosial juga viral oleh beredarnya foto yang membandingkan warna Pertalite dulu dan sekarang. Dalam unggahan tersebut, satu Pertalite berwarna hijau pekat dan yang satunya hijau terang.
Penjelasan Pertamina
Executive GM Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Waljiyanto menegaskan, warna dan bau tidak akan mempengaruhi kualitas BBM. Dia juga memastikan kualitas Pertalite masih sama.
"Warna dan bau itu nggak mempengaruhi kinerja dan kualitas BBM. Itu cuma buat detektor dia jenis apa," kata Waljiyanto kepada awak media di Pertamina Integrated Terminal Jakarta, Selasa (27/9).
Adapun soal keluhan masyarakat yang merasa Pertalite saat ini lebih boros, Waljiyanto menyebut hal itu hanyalah efek psikologis. Sebab, menurutnya Pertamina selalu menjaga kualitas BBM secara ketat.
ADVERTISEMENT
"Itu persepsi mereka, secara kualitas tetap sama. Kalau beda itu kita yang disemprot SKK Migas. Sebelum harga naik, masyarakat belinya liter an, nggak berasa. Setelah naik belinya Rp 20 ribu, Rp 50 ribu. Itu efek psikologis," kata dia.
Waljiyanto menjelaskan, Pertamina selalu menjaga kualitas BBM melalui pengecekan sampel secara secara rutin. Dia menunjukkan sampel berbagai jenis BBM kepada awak media yang sudah disimpan selama satu tahun dan mengatakan BBM tersebut tidak menyusut meski telah disimpan setahun.
Senada, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan kualitas BBM jenis Pertalite tidak berubah. Menurutnya, Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
ADVERTISEMENT
“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal),” kata Irto.
***
Festival UMKM kumparan hadir kembali! Nantikan keseruannya di tanggal 25-27 Oktober 2022