Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Penjualan Eceran Diprediksi Terkontraksi 0,5 Persen pada Februari 2025
13 Maret 2025 15:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Penjualan eceran secara tahunan year on year (yoy) pada Februari 2025 diperkirakan mengalami sedikit penurunan sebesar 0,5 persen. Kontraksi ini terutama disebabkan oleh turunnya penjualan pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2025, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat sebesar 211,5 poin atau mengalami kontraksi 4,7 persen secara bulanan, setelah sempat tumbuh 5,9 persen pada bulan sebelumnya.
"Perkembangan ini sejalan dengan meredanya permintaan masyarakat usai perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang berdampak pada penurunan penjualan hampir di seluruh kelompok, kecuali kelompok Suku Cadang dan Aksesori," tulis laporan bulanan Bank Indonesia, Kamis (13/3).
Meski demikian, secara tahunan, penjualan eceran masih tumbuh tipis 0,5 persen atau melambat dibandingkan pertumbuhan Desember 2024 yang mencapai 1,8 persen yoy.
Pertumbuhan pada Januari juga ditopang oleh meningkatnya penjualan Suku Cadang dan Aksesori serta Barang Budaya dan Rekreasi.
Sementara itu kinerja penjualan eceran nasional diperkirakan tetap mencatat pertumbuhan pada Februari 2025. Berdasarkan proyeksi Indeks Penjualan Riil (IPR), angka penjualan diprediksi mencapai 213,2 atau tumbuh 0,8 persen secara bulanan (mtm).
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan penjualan pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
ADVERTISEMENT
Kenaikan tersebut juga didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (13/3).
Dari sisi harga, tekanan inflasi dalam tiga bulan mendatang (April 2025) akan diperkirakan menurun, tercermin dari turunnya Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) menjadi 159,6 dari sebelumnya 179,0, seiring normalisasi harga pasca-Ramadan dan Idulfitri.
Sebaliknya, tekanan inflasi dalam enam bulan ke depan (Juli 2025) diprediksi meningkat. IEH untuk periode tersebut naik menjadi 155,4 dari sebelumnya 152,3, yang turut dipengaruhi oleh prediksi kenaikan permintaan selama musim libur sekolah.