Penumpang Pesawat Diperkirakan Naik 5% saat Nataru, Teramai di Bali dan Jakarta

6 Desember 2024 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas darat melakukan bongkar muat sebuah pesawat komersil di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/11/2024). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas darat melakukan bongkar muat sebuah pesawat komersil di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/11/2024). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Utama InJourney Maya Watono memproyeksikan jumlah penumpang pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengalami kenaikan 4,5 sampai 5 persen dibanding tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Dan Nataru ini adalah peak traffic. Jadi peak traffic kita estimasi di tahun ini kita ada kenaikan 4,5 sampai 5 persen. Jadi di tahun lalu itu kita ada 2,2 juta packs untuk internasional dan juga kita meningkat sekitar 4,52 persen, di mana internasional meningkat 2,23 persen,” kata Maya.
Maya menjelaskan, 88 persen pergerakan penumpang ada di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali. Untuk Bandara Soekarno-Hatta proyeksi peningkatan jumlah penumpang pesawat adalah 8,92 persen sedangkan untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai proyeksi peningkatannya ada di 12 persen dibanding tahun lalu.
“88 persen traffic ini ada di Cengkareng dan Denpasar, dimana Cengkareng ini meningkat 8,92 persen dibanding tahun lalu, lalu Denpasar juga akan ada peningkatan sebesar 12 persen dibanding tahun lalu untuk prognosa selama libur Nataru,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mempersiapkan libur Nataru, InJourney akan mengoperasikan bandara selama 24 jam dalam 18 hari mulai tanggal 19 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Maya juga mengungkap estimasi puncak arus ada di tanggal 20 Desember untuk keberangkatan dan 4 Januari untuk kepulangan.
“Puncak arus kita estimasikan terjadi di 20 Desember, dan juga kembali di 4 Januari 2024,” ungkapnya.
Sebelumnya InJourney juga telah memberi dukungan berupa penurunan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) yang berdampak pada turunnya harga tiket. Penurunan tarif tersebut berlaku untuk seluruh penerbangan domestik kelas ekonomi.
Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai BUMN, juga mencatat peningkatan jumlah penumpang untuk libur Nataru. Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengungkap peningkatan terjadi sebesar 24 persen dibanding tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Untuk pertumbuhan penumpang, ini dapat kami sampaikan untuk tahun 2024 ini terdapat peningkatan sebesar 24 persen dibanding tahun 2023. Ya untuk periode Nataru saja. Jadi ada peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Wamildan juga mengungkap beberapa rute penerbangan yang ramai saat libur Nataru mulai dari Denpasar sampai Lombok.
“Dan puncak arus libur ini kami perkirakan di tanggal 21 Desember dan tanggal 5 Januari dan ini adalah rute-rute domestik yang peak ya seperti Denpasar, Sorong, Menardo, Kuala Namu, Jayapura, Pontianak, Surabaya, Jogja, dan Lombok,” ungkapnya.
Garuda Indonesia juga tercatat menyiapkan 741.514 kursi untuk 4.028 penerbangan sedangkan untuk Citilink tercatat ada 717.560 kursi dengan total 4.171 penerbangan. Angka ini sudah termasuk dengan penerbangan tambahan yang berjumlah 316 penerbangan untuk Garuda Indonesia dan 210 penerbangan untuk Citilink ke rute unggulan.
ADVERTISEMENT
“Jadi hal ini bisa terjadi peningkatan karena untuk Garuda Indonesia sendiri, kita mengajukan dan sudah disetujui penambahan frekuensi sebanyak 316 flight, 316 flight, sedangkan Citilink di 210 flight. Jadi total kita mengajukan sebanyak 526 flight, jadi ada penambahan flight di rute-rute unggulan,” jelas Wamildan.