Persiapan Pindahan Pabrik PT Pindad ke Subang Mulai Dilakukan, Prosesnya 5 Tahun

19 September 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (kanan) meninjau alutsista saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (kanan) meninjau alutsista saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pabrik penghasil produk pertahanan yakni PT Pindad yang terletak di Kota Bandung direncanakan dipindah ke wilayah Subang. Sejumlah persiapan perpindahan pun sudah mulai dilakukan. Kemungkinan, Pindad baru akan pindah sepenuhnya pada 4 atau 5 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
"Persiapan itu (pindah) kita sudah lakukan. Karena kalau kita bicara pindah itu, pindah kan ada tahapan ya, mungkin sekitar 4 atau 5 tahun ke depan," kata Direktur Utama Pindad, Abraham Jose, di Pindad pada Selasa (19/9).
Abraham menambahkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhitungkan sebelum pindah ke Subang, seperti ketersediaan buffer zone. Informasi yang dihimpun, lahan yang akan ditempati Pindad di Subang adalah milik Kementerian BUMN.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (kanan) meninjau alutsista saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Karena apalagi kalau kita harus pindah industri pertahanan, buffer zone kita harus perhitungkan terkait dengan bahan peledak," ucap dia.
Lebih lanjut, Abraham mengaku mendapat arahan dari Presiden Jokowi agar Pindad terus melakukan inovasi terutama terkait dengan kekuatan kendaraan tempur serta senjata.
"Kendaraan tempur nanti akan harus dilengkapi dengan drone. Kemudian senjata-senjata yang lebih otomatis lagi," kata dia.
ADVERTISEMENT