Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan bahwa mereka telah merealisasikan sebanyak 413 sumur pada tahun lalu. Angka tersebut melampaui jumlah sumur pengembangan yang dibor pada periode yang sama tahun 2021.
"Kemarin kita selesai sekitar 413 sumur ya, itu jauh lebih meningkat di tahun sebelumnya," ujar Jaffee saat ditemui wartawan di Kopi Ciliwung (KOCI), Sabtu (21/1).
Untuk itu, dia menargetkan akan membangun 600 sumur pada tahun ini. Menurutnya, PHR juga masih masif dan agresif untuk berinvestasi di Hulu Rokan demi menaikkan produksi minyak.
Adapun realisasi minyak mentah siap jual (lifting minyak) pada tahun 2022 tercatat mencapai 612.300 barel per hari (bph) atau lebih rendah dari capaian lifting minyak pada tahun 2021 yang mencapai 660.300 bph. Realisasi lifting minyak pada tahun 2022 yang mencapai 612.300 bph itu juga tidak mencapai target tahun 2022 yang dicanangkan mencapai 703.000 bph.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, lanjut Jaffee, PHR berhasil menemukan potensi kandungan minyak dan memproduksi ribuan barel cadangan minyak baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Terdapat empat sumur andalan yang tengah menjadi perhatian karena memiliki cadangan minyak cukup besar yaitu di Lapangan Minas, Petani, Benar dan Bekasap yang menghasilkan antara 1.000 sampai dengan 1.400 barel per hari.
"Itu memang menggunakan teknologi terbaru, evaluasi terbaru dan metodologi terbaru untuk menemukan sumur yang baik seperti itu," kata dia.
Di sisi lain, ia melihat sumur-sumur ini otomatis menjadi prioritas dalam kegiatan pengeboran karena berada di atas rata-rata target awal ratusan barel per sumur. Keempat sumur yang menjadi primadona di awal tahun ini berada di sekitar lapangan yang telah ada sebelumnya (existing).
ADVERTISEMENT
Namun berkat kejelian dan survei yang agresif, PHR berhasil menemukan potensi minyak pada lapisan-lapisan yang sebelumnya belum teridentifikasi.
“Dengan pola kerja masif dan agresif, PHR memberikan keleluasaan untuk menerapkan metode-metode out of the box untuk memperoleh hasil terbaik dari setiap lapangan. Keberhasilan PHR di awal tahun ini tidak terlepas dari penerapan teknologi serta kejelian dan kreativitas para engineer PHR dalam mengamati potensi cadangan minyak di Wilayah Kerja Rokan,” pungkasnya.