PHRI Sebut Akun Google Business 100 Hotel di Bali Kena Retas

14 Agustus 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat lebih dari 100 hotel di Bali mengalami peretasan akun Google Business. Peretasan mulai terjadi pada Minggu (11/8) lalu.
ADVERTISEMENT
"Ini memang cukup meresahkan karena lebih dari 100 hotel yang kena hack untuk Google Bisnis Account," kata Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, usai menghadiri HUT ke-66 Provinsi Bali di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Rabu (14/8).
Peretasan ini terungkap berkat laporan dari Tim Informasi dan Teknologi (IT) hotel. Tim IT menemukan nomor Whatsapp dan rekening hotel dalam Google Business diganti.
PHRI merekomendasikan agar hotel menutup sementara akun Google Business yang diretas. Dia mengimbau seluruh calon tamu hotel memesan melalui website resmi atau agen travel resmi demi menghindari korban penipuan dan peretasan.
Hingga saat ini, Rai mengaku, pihak hotel belum ada yang mengalami kerugian atau menerima keluhan dari tamu yang menjadi korban peretasan ini. PHRI Bali juga masih mendata hotel yang mengalami kerugian untuk dilaporkan ke Polri.
ADVERTISEMENT
"Belum (ada hotel atau tamu mengalami kerugian secara materi)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal BPD PHRI Provinsi Jateng, Yanti Yulianti, mengatakan dari 127 hotel di Jateng yang diretas datanya, baru ada 10 hotel yang melaporkan adanya persoalan pembayaran.
Salah satunya pengunjung hotel transfer reservasi hotel ke rekening BRI di wilayah NTT, bukan rekening asli hotel di Jateng.
Ilustrasi staf hotel. Foto: David Tadevosian/shutterstock
Adapun Google Indonesia sudah angkat bicara terkait masalah tersebut. Mereka mengakui adanya pelanggaran yang mengubah informasi kontak secara ilegal, dalam kasus ini adalah nomor telepon yang berkaitan dengan bisnis warga di Indonesia.
Google sedang berupaya memulihkan informasi kontak itu agar kembali akurat.
"Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi," tulis Google Indonesia di akun media sosial X @googleindonesia, Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
Kebijakan Google Indonesia menyebutkan usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya. Google mengklaim timnya telah bekerja untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan ini.