Polling kumparan: 78,68% Pengguna Merasa Pertalite Kini Makin Boros

17 Oktober 2022 16:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
zoom-in-whitePerbesar
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
ADVERTISEMENT
Sebanyak 78,68 persen pembaca kumparan yang menggunakan Pertalite mengaku BBM tersebut kini lebih boros. Hal ini diketahui berdasarkan polling online yang dilakukan sejak 10 hingga 17 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Dalam polling itu, total ada 1.126 pembaca kumparan yang mengaku menggunakan Pertalite. Sebanyak 886 responden di antaranya setuju bahwa Pertalite kini lebih boros. Sementara itu, 240 orang atau 21,31 persennya menyebut tidak merasakan adanya perbedaan.
kumparan sebenarnya memberikan 3 pilihan jawaban dalam polling ini. Sebanyak 1.463 pembaca pun terlibat mengisi polling. Namun sebanyak 337 responden atau 23,03 persen di antaranya justru tidak menggunakan Pertalite. Oleh sebab itu data ini disisihkan.
Isu pertalite lebih boros sebelumnya muncul di media sosial sejak adanya kenaikan harga pada 3 September lalu. Kala itu, harga pertalite naik dari yang awalnya Rp 7.650 mejadi Rp 10.000.
Selain itu, warganet juga ramai memperbincangkan soal warna Pertalite yang kini berubah dan menduga adanya penurunan kualitas. Bahkan di media sosial beredar juga hasil pengujian RON (Research Octane Number) Pertalite yang menunjukkan angka 86 dari yang seharusnya 90.
ADVERTISEMENT
Menjawab tudingan tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan alat pengukur RON BBM yang digunakan seperti di media sosial tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," kata Irto kepada kumparan, Sabtu (8/10)
Irto menjelaskan alat pengujian oktan BBM yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Dengan standar tersebut, seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.