Populer: CEO GE Indonesia Meninggal; Jokowi Sebut RI Jadi Rebutan Investasi

17 September 2023 6:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO GE Handry Satriago dalam acara kelas kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO GE Handry Satriago dalam acara kelas kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO General Electric Indonesia, Handry Satriago, meninggal dunia pada Sabtu (16/9), menjadi berita terpopuler kumparanBISNIS. Berita lainnya yang banyak dibaca adalah pernyataan Presiden Jokowi jika Indonesia jadi rebutan investasi. Berikut rangkumannya.
ADVERTISEMENT
Handry Satriago Meninggal Dunia
Kabar berpulangnya Handry Satriago dibenarkan Direktur Utama Kimia Farma David Utama. David merupakan rekan bisnis Handry kala dia menjabat CEO General Electric Healthcare Asean.
"Iya (betul) sudah terinfo," kata David kepada kumparan, Sabtu (16/9). Ucapan duka juga bermunculan di media sosial.
Handry merupakan CEO General Electric Indonesia, salah satu perusahaan tertua di dunia. Sebelum sukses memimpin perusahaan besar, Handry berangkat dari kerja keras dan kondisi yang tak mudah.
Saat usianya menginjak 17 tahun, ia harus menerima takdir bahwa dokter memvonisnya menderita kanker kelenjar getah bening. Kanker itu ternyata sudah menyentuh tulang, hingga Handry harus menerima kenyataan ia tak bisa berjalan normal seperti biasanya.
"Good leader is student of leadership" adalah kata-kata yang pernah disampaikan Handry kala mengisi kelas karyawan kumparan tahun 2018.
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Jokowi Sebut RI Bukan Negara Kaleng-kaleng
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menegaskan Indonesia bukan negara sembarangan. Berkat kekayaan alam yang melimpah, banyak negara rebutan investasi di Tanah Air, khususnya terkait bahan baku mineral.
Jokowi menilai, dibutuhkan pondasi kepercayaan agar investor yakin menanamkan modalnya di Indonesia. Ia mengakui hal tersebut sulit untuk dibangun.
"Saya ingin menunjukkan bahwa ini negara besar, Indonesia ini negara besar bukan negara kaleng-kaleng negara kita ini. Rebutan investasi semua negara ini hidup matinya ada di situ di investasi," kata Jokowi saat acara Rakernas organ relawan Seknas Jokowi di Bogor, Sabtu (16/9).
Jokowi menyebutkan, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan APBN untuk membangun perekonomiannya. Maka, membangun kepercayaan investor sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi.
"Perpindahan uang yang semakin tinggi ya ekonomi kita nggak akan tumbuh. Membangun trust orang yang berinvestasi itu juga karena kepercayaan, itu lah yang sulit, yang sangat sulit dan sekarang kita sudah mendapatkan itu," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT