Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Erick Thohir Singgung Nama Rini; Pembongkaran Tiang Kereta Cepat
11 Desember 2021 6:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menjawab ramainya isu pergantian beberapa direksi BUMN yang belakangan menjadi sorotan, Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyinggung nama Rini Soemarno . Kabar tersebut menjadi berita populer sepanjang Jumat (9/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga berita soal kerugian pembongkaran tiang pancang kereta cepat . Berikut kumparan merangkum berita populer sepanjang Jumat kemarin:
Erick Thohir Singgung Nama Rini Soemarno soal Gonta-ganti Direksi
Pergantian direksi menjadi sorotan lantaran berlangsung di tengah rencana akuisisi startup mobil listrik asal Jerman, StreetScooter. Meski demikian, Erick membantah pergantian direksi ada hubungannya antara rencana tersebut.
Dua BUMN yang belum lama ini mengalami perombakan direksi adalah holding BUMN tambang, MIND ID dan PLN. Keduanya merupakan induk usaha Indonesia Battery Corporation (IBC), yang berencana membeli StreetScooter.
"Apakah jadi atau enggak (beli StreetScooter)? Ya kita tunggu saja keputusan direksi. Tapi jangan dong seakan-akan di-framing orang ini dipecat gara-gara ini, orang ini digeser gara-gara ini," kata Erick Thohir dalam perbincangan dengan kumparan, seusai acara 'Jakarta Content Week' di Gedung Sarinah, Rabu (8/12).
Sebelumnya beredar kabar, Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak dan Dirut PLN Zulkifli Zaini, menolak rencana akuisisi StreetScooter. Tapi hal itu dibantah Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Soal gonta-ganti direksi BUMN, Erick mengatakan tidak ada tujuan khusus dibalik pergantian tersebut. Menurutnya direksi pilihan Rini Soemarno masih ada yang dia pertahankan hingga kini.
"Dan saya punya buktinya semua. Ini kan era terbuka, apakah saya melepas direksi yang diangkat Bu Rini? Enggak, masih ada. Apakah saya mengangkat direksi, lalu saya ganti ada? Ada. Tapi banyak juga direksi yang saya angkat, saya enggak lepas," ujarnya.
"Ya kita enggak boleh suudzon (buruk sangka)," kata Erick Thohir menambahkan.
Pembongkaran Tiang Kereta Cepat
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung yang sengaja dirobohkan tidak mengganggu pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, tidak menampik kalau perobohan tersebut menimbulkan kerugian.
ADVERTISEMENT
Mirza mengungkapkan kerugian itu rencananya akan ditanggung oleh kontraktor. Hanya saja, ia belum membeberkan berapa total kerugian yang dialami dari persoalan tersebut.
“Seluruh kerugian baik dari segi biaya yang timbul akibat kelalaian ini dan re-work yang dilakukan ditanggung oleh kontraktor,” kata Mirza saat dihubungi, Minggu (10/12).
Mirza menjelaskan perobohan tiang pancang tersebut disebabkan ada ketidaksesuaian dalam pengerjaannya yang ditemukan oleh pengawas konstruksi atau konsultan supervisi dari Cars Dardela Joint Operation (CDJO). Karena ketidaksesuaian itu, kontraktor diinstruksikan untuk membongkar dan membangun ulang.
Mirza mengungkapkan ada total 6 tiang penyangga yang dibongkar dan dikerjakan ulang. Pembongkaran tiang pancang yang sudah dilakukan, antara lain di titik yang disebut KCIC sebagai DK46, di Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang.
ADVERTISEMENT
“Total ada 6 piers yang harus dikerjakan ulang. Untuk itu, kami menginstruksikan kontraktor untuk melakukan re-work dengan membongkar dan membangun kembali sesuai dengan standar dan spek teknis yang sudah ditetapkan,” ujar Mirza.
“Sehingga tiang penyangga ini memang sengaja dirobohkan untuk keperluan dibangun kembali,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam penjelasan resminya mengungkapkan telah memerintahkan kontraktor untuk membangun kembali tiang pancang di posisi yang tepat, sesuai spesifikasi teknis.
Dwiyana mengkonfirmasi adanya ketidaksesuaian SOP dalam pelaksanaan pembongkaran tersebut. Di sisi lain, ia memastikan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ekskavator yang tertimpa riang pancang Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu. "Operator yang menjalankan ekskavator sempat menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan tiang pancang menimpa," jelas Dwiyana.
ADVERTISEMENT