Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: JK Bela Pontjo Sutowo; Sri Mulyani Sebut Ekonomi 2024 Suram
7 November 2023 5:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JS) menanggapi polemik sengketa kepemilikan Hotel Sultan dan membela pengusaha Pontjo Sutowo , menjadi berita paling populer di kumparanBisnis sepanjang Senin (6/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian tahun depan akan suram karena adanya pelemahan, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
JK Bandingkan Izin Hotel Sultan: Hak Guna Lahan di IKN 195 Tahun
JK mengatakan urusan sengketa Hotel Sultan itu, pemerintah harusnya memegang prinsip lebih mengutamakan pengusaha pribumi. Menurutnya, sengketa Hotel Sultan tersebut hanya persoalan kebijakan pemerintah belaka.
JK mengungkapkan, saat ini kebijakan pemerintah lebih mengutamakan pengusaha asing dibanding pengusaha pribumi. Sebagai contoh, JK menyebut pemerintah memberi hak guna lahan kepada asing di IKN hingga 195 tahun. JK menilai hal itu tidak adil dan tidak berpihak pada kepentingan nasional.
"Jangan di lain pihak investor asing diundang masuk ke Indonesia dengan segala fasilitasnya sampai kalau di IKN waktu hampir 2 abad. Di lain pihak ini diusir dari tempat dia membangun. Memang tentu ada aturannya seperti itu tapi kebijakannya tentu ada keberpihakan" ujar JK melalui keterangan tertulis, Senin (6/11).
ADVERTISEMENT
JK juga meminta pemerintah dapat menghargai sejarah pendirian Hotel Sultan. Ia mengungkapkan Hotel Sultan dibangun oleh Ibnu Sutowo untuk memfasilitasi terkait akomodasi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Sementara saat itu belum ada pengusaha Indonesia yang bersedia membangun hotel bintang bertaraf internasional.
Ekonomi Tahun Depan Suram, Apa Penyebabnya?
Sri Mulyani mengutip Dana Moneter Internasional atau IMF, pelemahan ekonomi di tahun depan akan lebih rendah lagi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun ini.
“IMF menunjukkan bahwa perekonomian 2024 itu akan melemah atau bahkan lebih lemah dibanding 2023,” kata Bendahara Negara tersebut dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dirangkaikan dengan Penyerahan Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah Periode III tahun 2023 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (6/11).
Dia menambahkan, pelemahan ekonomi itu sejalan dengan tingkat inflasi global yang juga diperkirakan masih tinggi di tahun depan.
ADVERTISEMENT
“Kalau inflasi masih tinggi maka prediksinya nilai tukar maupun suku bunga AS masih relatively higher for longer,” papar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.