Populer: Santunan SQ Rp 2,72 M; Pemilik Burj Khalifa ke Labuan Bajo-Bali

27 Mei 2024 5:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 setelah pendaratan darurat akibat turbulensi, di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, Selasa (21/5/2024). Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 setelah pendaratan darurat akibat turbulensi, di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, Selasa (21/5/2024). Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
Singapore Airlines dikabarkan mengalami tekanan usai pembayaran santunan kompensasi atas insiden turbulensi ekstrem sebesar USD 170.000 per orang atau sekitar Rp 2,72 miliar (kurs Rp 16.045 per us dolar). Kabar itu menjadi salah satu yang populer di kumparanBISNIS pada Minggu (26/5).
ADVERTISEMENT
Kabar lainnya yang ramai dibaca publik yaitu pemilik Burj Khalifa, Mohamed Ali Rashed Alabbar, ke Labuan Bajo hingga Bali. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Santunan Singapore Airlines Rp 2,72 M per Orang

Pesawat Singapore Airlines SQ321 rute London-Singapura dilanda turbulensi hebat pada Selasa (21/5) lalu. Adapun penumpang yang mengalami cedera tulang belakang dan otak atas kejadian tersebut, dapat meminta pembayaran sebesar delapan digit kepada perusahaan.
“Pembayaran sebelumnya untuk cedera parah serupa dengan mudah menjadi klaim tujuh dan terkadang delapan digit,” kata Peter Neenan, seorang mitra yang berspesialisasi dalam litigasi penerbangan di perusahaan Stewarts yang berbasis di London.
Berdasarkan Konvensi Montreal yang mengatur hak penerbangan dan kompensasi untuk penerbangan internasional atas kematian dan cedera penumpang setelah kecelakaan, Singapore Airlines bertanggung jawab hingga USD 170.000 per orang atau sekitar Rp 2,72 miliar (kurs Rp 16.045 per us dolar).
ADVERTISEMENT
"Tingkat kompensasi hanya dapat ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap penerbangan tersebut, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun," kata Neenan.
Pesawat Singapore Airlines. Foto: BeAvPhoto/Shutterstock
Dokter yang menangani korban menyatakan ada beberapa orang menderita luka traumatis dan berpotensi mengubah hidup mereka. Beberapa pasien mengalami kelumpuhan dan 22 pasien dirawat karena cedera tulang belakang dan sumsum tulang belakang.
Enam lainnya dirawat karena trauma tengkorak dan otak. Seorang warga Inggris berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung.
Sebanyak 229 awak dan penumpang di pesawat Penerbangan SQ321 sangat terguncang oleh turbulensi ekstrem di Myanmar saat pesawat Boeing Co. 777 sedang dalam perjalanan dari London ke Singapura. Turbulensi ini memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada Selasa sore. Hingga Jumat (24/5), 48 orang masih dirawat di tiga rumah sakit di Bangkok.
ADVERTISEMENT

Pemilik Burj Khalifa ke Labuan Bajo-Bali

Burj Khalifah, Dubai Foto: Shutter Stock
Pemilik Burj Khalifa, Mohamed Ali Rashed Alabbar, belum lama ini datang ke Labuan Bajo hingga Bali. Ketika mengunjungi Labuan Bajo, Menteri BUMN Erick Thohir meminta masukan dari Alabbar untuk membangun pusat pariwisata terbaik layaknya Dubai.
"Kami mendengarkan masukan dari Mr. Alabbar bagaimana Dubai dibangun menjadi pusat pariwisata di dunia. Saat ini kami sedang membangun kawasan Golo Mori di Labuan Bajo sebagai destinasi ecotourism atau wisata yang mengutamakan alam dan berkelanjutan," kata Erick di Instagram pribadinya @erickthohir dikutip Minggu (26/5).
Setelah mengunjungi Labuan Bajo, Erick Thohir bersama Alabbar berkunjung ke Mandalika, Lombok. Erick mendapatkan banyak saran dari Alabbar yang berpengalaman membesarkan Emaar Properties. Erick ingin Mandalika menjadi destinasi wisata untuk sport tourism level dunia.
ADVERTISEMENT
"Di sini sudah ada Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika yang menjadi venue MotoGP. Untuk mendukung, di sini juga akan dibangun lapangan golf berstandar internasional sebagai bagian ekosistem sport tourism," ungkap Erick.
Terakhir, mereka pergi mengunjungi Bali. Erick Thohir mengajak Alabbar untuk melihat hotel The Meru Sanur yang dulunya bernama Grand Inna Bali Beach.
Erick mengungkapkan, hotel ini memiliki fasilitas bertaraf internasional yang disediakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur. Tak hanya itu, kawasan KEK Sanur juga memiliki rumah sakit internasional.