Potensi EBT RI Besar, PLN Siapkan Peta Jalan

26 September 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vice President Pengembangan dan Pengendalian EBT PLN Haryo Lukito dan Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF Abra Talattov saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Selasa (24/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vice President Pengembangan dan Pengendalian EBT PLN Haryo Lukito dan Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF Abra Talattov saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Selasa (24/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
PT PLN (Persero) sebagai perusahaan setrum milik negara akan menyiapkan peta jalan untuk pemanfaatan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Vice President Pengembangan dan Pengendalian EBT PLN Haryo Lukito mengatakan, peta jalan ini dibuat sebab PLN melihat besarnya potensi EBT yang dimiliki Tanah Air.
“Jadi kami di PT PLN Persero melihat bahwa potensi EBT di Indonesia ini memang sangat besar. Kita punya potensi sebesar 3,68 atau 3,7 GigaWatt. tentunya ketika kita ingin melaksanakan ini semua, kita harus punya peta jalan,” kata Haryo dalam diskusi panel 4 kumparan Green Initiative Conference 2024 bertema ‘Langkah Nyata Membangun Ekosistem Energi Terbarukan yang Berkelanjutan’ di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9).
Vice President Pengembangan dan Pengendalian EBT PLN Haryo Lukito dan Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF Abra Talattov saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Selasa (24/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebab, Indonesia saat ini baru mengimplementasikan sebesar 0,3 persen dari total potensi EBT yang ada. Angka ini terbilang cukup kecil, lantaran jika dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, hanya baru dapat menghasilkan 8,8 GigaWatt saja.
Dia melihat, Indonesia memiliki keunggulan dengan besarnya potensi energi surya. Selain itu, ada juga potensi energi air atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang pembangunannya telah disusun dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
“Hidro juga besar, kalau di dalam RUPTL kami saat ini 2021-2030 besarnya nyampe 5,5 GigaWatt dan nanti rencananya di akhir mencapai 10 GigaWatt,” terangnya.
Dengan demikian, jika Indonesia memiliki peta jalan, pemanfaatan EBT bisa lebih terarah dan terencana. “Dan harapannya ini bisa kami bangun sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan,” tutup Haryo.