PP Presisi Targetkan Kontrak Baru Jasa Pertambangan hingga Rp 7 T di 2023

5 Juni 2023 12:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertambangan PP Presisi. Foto: PP Presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertambangan PP Presisi. Foto: PP Presisi
ADVERTISEMENT
PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan peningkatan kontrak baru sebesar Rp 6-7 triliun pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama di tahun ini. Angka ini meningkat 20-30 persen dari perolehan kontrak jasa pertambangan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya saat ini adalah waktu yang tepat untuk memfokuskan sumber daya dan energi kami di sektor jasa pertambangan, seperti perolehan kontrak baru dengan target kontrak baru dalam rentang Rp 6-7 triliun, atau meningkat 20-30 persen dari tahun sebelumnya, yang mana perolehan kontrak pada jasa pertambangan terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan target perseroan," ujar Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara, dalam keterangannya, Senin (5/6).
Dia optimistis target perolehan kontrak baru tersebut bisa dicapai. Apalagi, saat ini merupakan momentum pertumbuhan yang kuat di sektor pertambangan Indonesia, serta kebijakan perluasan hilirisasi yang diambil Pemerintah salah satunya Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan batu bara dan pengurangan dampak karbon.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya untuk perluasan portofolio pertambangan, PPRE juga akan merambah ke dalam pertambangan mineral lainnya, seperti bauksit dan emas, selain pertambangan nikel yang saat ini sedang dikerjakan. Adapun saat ini PPRE telah memiliki Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) untuk melakukan kegiatan di seluruh spektrum jasa pertambangan.
"Dengan fokus strategis baru ini, PT PP Presisi Tbk menunjukkan kepada stakeholders dan shareholders bahwa mereka bukan hanya ahli dalam bidang konstruksi sipil, tetapi juga berupaya untuk menjadi pemain kunci dalam industri pertambangan," jelasnya.
PPRE mengerjakan bidang jasa pertambangan sebagai kontraktor secara komprehensif, mulai dari mining development infrastructure seperti pekerjaan pembangunan dan maintenance jalan hauling dan pembangunan infrastruktur tambang lainnya seperti stockpile dan jembatan, hingga pekerjaan mining contractor yakni mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) hingga pengangkutan ore nickel (hauling services).
ADVERTISEMENT