Prabowo Lantik Mantan Direktur Bank Dunia, Jadi Utusan Utusan Khusus Presiden

Mari Elka Pangestu. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI

Presiden Prabowo melantik Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Multilateral di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).

Lahir dari keluarga yang juga memiliki latar belakang ekonomi, Mari adalah putri dari J. Panglaykim, seorang ekonom terkemuka. Ia menikah dengan Adi Harsono pada tahun 1990 dan memiliki dua anak, Raymond dan Arya.

Berikut kumparan merangkum profil Mari Elka Pangestu:

Jejak Karier

Mari Elka Pangestu memulai kariernya sebagai akademisi, namun langkahnya semakin kokoh saat memasuki dunia pemerintahan dan diplomasi internasional. Kompetensinya dalam ekonomi internasional dan perdagangan membawanya menjadi salah satu pemikir dan praktisi ekonomi paling dihormati di Indonesia.

Dia merupakan Menteri Perdagangan Indonesia periode 2004-2011. Sebagai Menteri Perdagangan, Mari berperan penting dalam memperkuat posisi Indonesia di arena perdagangan internasional. Berbagai kebijakan progresif yang diusungnya turut mendorong peningkatan hubungan dagang dengan negara-negara di seluruh dunia.

Berikutnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014. Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Mari sukses mengembangkan strategi yang mempromosikan potensi Indonesia sebagai destinasi wisata global. Selain itu, ia mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai sektor baru yang potensial bagi perekonomian nasional.

Mari Elka Pangestu. Foto: Antara Foto

Selanjutnya ia menabat Direktur Pelaksana Bank Dunia 2020-Maret 2023. Di panggung internasional, Mari diberi kepercayaan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, di mana ia memimpin kebijakan pembangunan global dan kemitraan antarnegara. Peran ini semakin memperkokoh reputasinya sebagai tokoh dengan visi global.

Seorang Dosen

Di luar jabatan politiknya, Mari Elka Pangestu juga berkiprah sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia dan Senior Fellow di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS). Dedikasinya dalam dunia akademik menjadikannya salah satu pemikir yang disegani, khususnya dalam bidang perdagangan internasional dan kebijakan ekonomi global.