Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%, Standard Chartered Ungkap Tantangannya

16 Mei 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Jalanan dan Gedung Bertingkat di Semanggi. Foto: Reuters/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Potret Jalanan dan Gedung Bertingkat di Semanggi. Foto: Reuters/Beawiharta
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto optimistis dapat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen pada tiga tahun masa kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines) Standard Chartered Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donny Donosepoetro, menuturkan target tersebut dapat dicapai namun dengan sederet pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Donny menyoroti perbaikan yang harus dilakukan pemerintah dari segi kepastian hukum, utamanya untuk mendukung kelancaran rantai pasok.
"Ada beberapa sektor yang harus ditingkatkan lebih lanjut. Indonesia harus memegang peranan lebih besar global supply chain, tapi memang policy-nya harus disesuaikan supaya investasi semakin kondusif,” kata Donny di Jakarta, Kamis (16/5).
Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered, Rino Donny Donosepoetro di Jakarta, Kamis (16/5/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Menurut dia, salah satu aturan yang penting dalam menarik investasi masuk ke dalam negeri, adalah aturan mengenai ekspor dan impor. Diperlukan reformasi struktural dari mulai kepastian hukum, tata kelola investasu, hingga pengelolaan fiskal yang prudent.
ADVERTISEMENT
"Kita bicaranya end to end, kita juga tidak bisa berpikir kita dapat b2b (business to business). Misal Tesla ada Indonesia, dari a-z nya enggak mungkin di Indonesia semua. Kita bagian mananya yang impor,” tambah Donny.
Hal yang sama disampaikan Ekonom senior Aldian Taloputra. Dia menilai banyak hal yang harus dibenahi oleh pemerintah Indonesia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen ini.
Salah satunya tingkat konsumsi masyarakat yang harus ditingkatkan. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah, kata dia, adalah menggaet investor membuka lapangan pekerjaan di dalam negeri.
“PR-nya si cukup banyak untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, konsumsi harus naik, itu artinya lapangan pekerjaan harus besar, berarti investasi harus kenceng,” kata Aldian dalam kesempatan yang sama di Jakarta, Kamis (8/5).
ADVERTISEMENT