Produsen Sari Roti Raup Laba Bersih Rp 263 Miliar di Kuartal III 2022

26 Oktober 2022 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Nippon Indosari Corporindo (Tbk). Foto: Sari Roti
zoom-in-whitePerbesar
PT Nippon Indosari Corporindo (Tbk). Foto: Sari Roti
ADVERTISEMENT
Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), mencatatkan kinerja cemerlang kuartal III 2022, ditandai dengan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 263 miliar.
ADVERTISEMENT
Laba ini melonjak 25,4 persen dibandingkan kuartal III 2021. Perusahaan menerapkan strategi penambahan kapasitas produksi serta perluasan sebaran distribusi yang terbukti sangat akurat.
Selain itu, strategi harga jual juga berdampak positif pada volume permintaan produk roti yang terus meningkat, hingga perseroan berhasil mencatat penjualan kuartal III 2022 senilai Rp 2,86 triliun atau meningkat 17,6 persen.
Emiten produsen Sari Roti dan Sari Kue ini telah mengoperasikan 4 pabrik baru dalam 5 tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin. Total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari serta memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.
"Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan penjualan dari wilayah barat dan timur yang secara total mencapai 20,5 persen. Sedangkan wilayah tengah, sebagai kontributor Penjualan terbesar, hingga 9M/2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3 persen," ujar Direktur Perseroan Arlina Sofia dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
Kinerja cemerlang juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada margin laba kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 51,7 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku.
Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktivitas operasional hingga mampu meraih margin bersih sebesar 9,2 persen atau melonjak dari hanya 8,6 persen per 30 September 2021.
Perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 138,8 miliar, atau penyerapan 92,5 persen dari total Rp 150 miliar yang dianggarkan tahun ini.
"Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan," kata Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia Simatupang.