Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Profil Bos Asuransi yang Ditembak di New York, Diduga karena Klaim Pasien
7 Desember 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Brian ditembak ketika menghadiri konferensi investor di distrik bisnis Midtown. Beberapa spekulasi yang tersebar menyebut pria yang menjadi penembak Brian membalas dendam atas keputusan pertanggungan medis yang merugikan yang dibuat oleh perusahaan asuransi.
Berdasarkan laman LinkedIn Brian, mendapat gelar Sarjana Administrasi Bisnis bidang Akuntansi dari University of Iowa di tahun 1997. Sebelum memulai karier di UnitedHealthcare, Brian juga sempat meniti karier selama 6 tahun lebih di PricewaterhouseCoopers (PwC).
Karirnya di UnitedHealthcare dimulai pada tahun 2004 sebagai Direktur Pengembangan Perusahaan, setelah itu Ia menjalani berbagai posisi hingga akhirnya menjadi CEO pada April 2021.
UnitedHealthcare mengenang Brian sebagai sosok yang sangat dihormati oleh semua orang yang bekerja dengannya. Saat ini perusahaan tersebut juga masih bekerja sama dengan New York Police Department (NYPD) untuk mengusut pembunuhan Brian.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat sedih dan terkejut atas meninggalnya sahabat dan kolega kami Brian Thompson, CEO UnitedHealthcare. Brian adalah kolega dan teman yang sangat dihormati oleh semua orang yang bekerja dengannya. Kami bekerja sama erat dengan Departemen Kepolisian New York dan meminta kesabaran dan pengertian Anda selama masa sulit ini. Kami turut berduka cita kepada keluarga Brian dan semua orang yang dekat dengannya,” tulis laman perusahaan UnitedHealthcare di LinkedIn pada Sabtu (7/12).
Berdasarkan laporan kantor berita Associated Press, Brian memiliki gaji tahunan yang menjadi USD 10,2 juta termasuk bonus dan opsi saham. Hal ini menjadikannya salah satu eksekutif dengan gaji tertinggi di perusahaannya.
Diketahui UnitedHealthcare menyediakan asuransi kesehatan bagi lebih dari 49 juta warga Amerika. Pada tahun 2023, UnitedHealthcare mencatat pendapatan hingga USD 281 miliar.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021, Brian juga sempat menerima kritik ketika UnitedHealthcare berencana untuk mulai menolak pembayaran untuk apa yang dianggapnya kunjungan non-kritis ke ruang gawat darurat rumah sakit. Akhirnya United Healthcare menanggapi dengan menunda peluncuran perubahan tersebut.
Diduga Balas Dendam atas Klaim Polis
AFP melaporkan, karena tidak ada penangkapan, spekulasi telah tersebar luas bahwa pria bersenjata itu mungkin berusaha membalas dendam atas keputusan pertanggungan medis yang merugikan yang dibuat oleh perusahaan asuransi.
New York Times (NYT) juga melaporkan, pembunuhan Thomson telah memicu banyak kritik terhadap perusahaan asuransi atas penolakan klaim, khususnya perusahaan yang dipimpinnya , UnitedHealthcare.
Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki pesan yang ditemukan pada selongsong peluru di lokasi penembakan. Kata-kata yang ditemukan termasuk "menunda" dan "menolak," yang mungkin merujuk pada cara perusahaan asuransi kesehatan menghindari pembayaran klaim pasien . Walau demikian polisi belum mengungkap motif penembakan. Polisi juga tidak mengkonfirmasi laporan NYT bahwa ada kata "menunda" dan "menolak" yang tertulis pada selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian.
ADVERTISEMENT
"Sebagai salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di negara itu, yang mencakup lebih dari 50 juta orang, perusahaan tersebut telah berjuang menghadapi berbagai keluhan dan penyelidikan dari pasien, dokter, dan anggota parlemen atas penolakannya terhadap klaim medis," ungkap NYT.
Tuduhan Penipuan
Dikutip dari BBC, Brian juga sempat menghadapi tuduhan kelompok yang diajukan oleh sebuah dana pensiun pada Mei 2024. Tuduhan tersebut menuduh Brian menjual sahamnya di UnitedHealth Group senilai USD 15 juta ketika dia mengetahui bahwa perusahaan tersebut sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Wall Street Journal pada Februari, para pejabat sedang menyelidiki apakah perusahaan tersebut melanggar undang-undang antitrust AS.
Menurut dokumen pengadilan, perusahaan ini telah membeli lebih dari 35 perusahaan layanan kesehatan dalam 10 tahun terakhir. Para penyelidik dari Departemen Kehakiman tengah menyelidiki apakah perusahaan tersebut menggunakan kekuatan pasar untuk mengurangi persaingan, yang merugikan pelanggan dan karyawan.
ADVERTISEMENT