Profil PT DI, Perusahaan BUMN yang Ramai Dikabarkan Tunggak Gaji & THR Karyawan

4 April 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan PTDI saat mendesak perusahaan membayarkan uang THR, Rabu (3/4/2024) Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan PTDI saat mendesak perusahaan membayarkan uang THR, Rabu (3/4/2024) Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Dirgantara Indonesia atau PT DI ramai dikabarkan belum memberikan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan. Atas hal tersebut, karyawan sempat menggelar demonstrasi untuk menuntut haknya.
ADVERTISEMENT
Dugaan penyebabnya karena sejumlah kontrak pembelian dan perawatan pesawat mengalami kendala pembayaran. Sehingga berpengaruh ke pembayaran gaji dan THR. Salah seorang karyawan PT DI, Puspita Rumpaka, mengatakan perusahaan tidak membayar gaji bulan lalu yang seharusnya diterima pada 25 Maret 2024.
Namun saat dikonfirmasi oleh para pekerja, manajemen PT DI berdalih tidak bisa membayar karena adanya masalah di bank. Perusahaan juga berjanji akan membayarkan gaji pada 28 Maret 204 atau paling lambat 1 April 2024. Namun, kata Puspita, perusahaan baru membayarkan 15 persen dari total gaji karyawan pada awal bulan ini.
Tak lama setelah ramai kabar tunggakan tersebut, manajemen PT DI mengaku telah membayarkan THR kepada seluruh karyawannya. Direksi PT DI telah mengadakan pertemuan dengan seluruh karyawan pada Rabu (3/4).
ADVERTISEMENT

Profil PT DI

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kirim satu unit pesawat terbang jenis NC212i Troop Transport ke Kemenhan. Foto: PT Dirgantara Indonesia
Berdasarkan laman PT DI, perusahaan BUMN tersebut didirikan pada 26 April 1976. Sebelumnya perseroan itu dinamakan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (Persero) dan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara.
PT DI merupakan produsen pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Tidak hanya memproduksi berbagai jenis pesawat terbang, perseroan juga memproduksi helikopter dan senjata, serta menyediakan pelatihan dan pemeliharaan untuk mesin-mesin pesawat.
PT DI merupakan anggota holding BUMN DEFEND ID yang terdiri atas lima perusahaan di bidang industri pertahanan. Di antaranya adalah PT LEN Industri, sebagai induk, dan anggota PT Pindad, PTDI, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT DI terus berusaha untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui perbaikan kinerja keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, PTDI mampu memproduksi jenis pesawat terbang CN235 yang dilengkapi dengan mission sesuai konfigurasi antara lain, angkut, cargo, paratroop, medevac, patroli maritime bahkan VIP.
Selain itu, PTDI juga memproduksi pesawat terbang NC212i yang juga dapat dilengkapi dengan berbagai mission sesuai pesanan, antara lain: angkut militer, hujan buatan, patroli maritim, navtrain, termasuk medevac
Pada 2019, PT DI berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 147 miliar. Laba bersih ini dipengaruhi oleh pendapatan perseroan yang naik hingga Rp 3,64 triliun. Saat itu, PT DI memiliki 4 pesawat CN235 dan 6 pesawat NC212.
Pada 2020, PT DI membuat pesawat jenis baru yakni N219 Amfibi. Pesawat ini merupakan versi pengembangan dari N219 biasa. Bedanya, pesawat ini bisa mendarat di darat maupun di area perairan seperti laut dan sungai.
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Langkah tersebut merupakan upaya untuk membangun kemandirian industri penerbangan.
Pada 2021, PT DI mempromosikan pesawat CN235-220 dan pesawat N219 dalam ajang Internasional Teknofest Aerospace And Technology Festival 2021. Keikutsertaan PTDI dalam acara ini dalam upaya perluasan pemasaran, kerja sama, dan peningkatan penjualan berbagai produk dan jasa yang dihasilkan selama ini, khususnya pesawat CN235-220 dan N219.
PT DI juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Havelsan terkait kerjasama Aircraft Simulator untuk pesawat N219 pada 21 September 2021. Di tanggal yang sama, PT DI juga melakukan penandatanganan MoU Industrial Collaboration Agreement dengan Turkish Aerospace Industries, Inc. (TAI) terkait kerja sama N219 Production Extension, Modernization and Life Extension of Turkish CN235 fleet, Engineering Support of TAI’s Development Project.
ADVERTISEMENT
Pada 2022, PT DI mengirim NC212i untuk perkuat alutsista TNI AU. Pesawat NC212i keempat dari kontrak pengadaan sebanyak 9 unit pesawat NC212i oleh Kementerian Pertahanan RI untuk end user TNI Angkatan Udara telah berhasil lepas landas dari Hanggar Delivery Center PT DI, Bandung, menuju Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Pesawat dengan tail number AX-2130 ini dikirim dengan konfigurasi Troop Transport. Adapun ketiga pesawat NC212i pertama dari kontrak tersebut telah dikirimkan pada tanggal 26 Januari 2021, 26 Oktober 2021 dan 31 Desember 2021, di mana satu di antaranya dikirim dengan konfigurasi Rain Making.
Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.
ADVERTISEMENT
Di 2023, PTDI berhasil merampungkan produksi unit kelima pesawat NC212i untuk dioperasionalkan oleh Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Pesawat dikirim dengan konfigurasi rain making dan dilengkapi dengan baling-baling (propeller) baru, MTV-27 yang merupakan produksi MT Propeller, Jerman dan telah disertifikasi oleh EASA. Dilansir dari EASA, MTV-27 dilengkapi dengan start pitch lock yang dapat mencegah baling-baling bergerak di bawah kecepatan ideal.
Dengan sejumlah keunggulan tersebut, sejak Agustus 2023, PTDI telah mengembangkan pesawat NC212i dengan MT Propeller.