Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Padi Jadi 6,5 Ton per Hektar

11 November 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi cek stok pupuk di Gudang Klari Karawang, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Foto: Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi cek stok pupuk di Gudang Klari Karawang, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Foto: Pupuk Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen atau menjadi 6,5 ton per hektar dari sebelumnya 5,7 ton per hektar.
ADVERTISEMENT
Program Makmur yang dicetuskan pada 2021 ini merupakan ekosistem pertanian yang menghubungkan dan memudahkan akses petani terhadap teknologi pertanian, permodalan, asuransi, kemudahan akses petani terhadap pupuk dan sarana pertanian.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menuturkan pogram Makmur awalnya diinisiasi oleh PT Pupuk Kaltim, lalu diadopsi menjadi program Pupuk Indonesia Grup. Kemudian 2 tahun lalu, program ini dianggap berhasil dan selanjutnya diadopsi oleh Kementerian BUMN.
“Lewat Makmur juga terbukti walaupun petani menggunakan pupuk non subsidi, penghasilan dan keuntungan mereka bertambah sehingga ikut meningkatkan pendapatannya," kata Rahmad saat Jambore Makmur di Cikampek, Sabtu (11/11).
Kinerja program Makmur sampai dengan Oktober 2023, sudah terealisasi di atas lahan seluas 306.775 hektar dengan jumlah petani 90.632 orang.
ADVERTISEMENT
“Dari seluruh peserta program Makmur ini, tercatat peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen atau menjadi 6,5 ton per hektar dari sebelumnya 5,7 ton per hektar,” tutur Rahmad.
Dalam rangka memperkuat Program Makmur, perusahaan menggelar Jambore Makmur di Kawasan Pupuk Kujang, Cikampek. Pupuk Indonesia mengumpulkan ribuan petani dan stakeholder untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya pertanian.
Rahmad mengatakan, ada banyak tantangan di pertanian, mulai dari lahan pertanian berkurang, kualitas tanah berkurang, produktivitas turun, permintaan naik.
“Itu semua menjadi sebuah persoalan yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu organisasi saja, ini harus diselesaikan dengan cara kolaboratif,” jelasnya
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, di kantor Kementerian BUMN Rabu (27/9/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Melalui Jambore Makmur, Pupuk Indonesia menghadirkan para stakeholder yang selama ini terlibat dalam mensukseskan Program Makmur, mulai dari perbankan, pendamping teknis, penyedia sarana produksi pertanian, hingga para offtaker dan juga penyedia asuransi pertanian.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, Pupuk Indonesia juga meluncurkan Taruna Makmur, yakni mahasiswa yang akan memberikan pendampingan di lapangan dalam program Makmur.
Mereka berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari lima daerah di seluruh Indonesia, yaitu Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa.
Nantinya, para Taruna Makmur ini akan memberikan pendampingan budidaya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur.
Jumlah Taruna yang dilantik sebanyak 76 orang dan jumlahnya akan terus ditingkatkan hingga mencapai paling tidak 500 taruna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.