Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Proses Merger PTPP-WIKA Baru 40 Persen, Kemungkinan Rampung di Era Prabowo
18 September 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Proses penggabungan perusahaan pelat merah sektor konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP , dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA masih menunggu giliran.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, proses merger PTPP dengan WIKA baru akan selesai setelah penggabungan PT Hutama Karya (Persero) atau HK dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk rampung.
“Saya rasa begitu (setelah HK dan Waskita gabung), karena nggak mungkin dalam waktu singkat,” kata Novel usai acara peresmian Mandiri Digital Tower di Jakarta Barat, Rabu (18/9).
Lebih lanjut Novel menjelaskan, saat ini proses merger PTPP dengan WIKA berkisar antara 30 hingga 40 persen. Menurut dia, baik PTPP maupun WIKA masih dalam upaya mengevaluasi kinerja internal masing-masing perusahaan.
“Mungkin kalau menurut saya sekitaran antara 30-40 persen. Saat ini masih proses, jadi kita intens untuk pencapaian target entah itu untuk merger atau apapun itu lah. Jadi semua mengevaluasi di internalnya dulu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan pelat merah ini juga rutin melaporkan kinerja keuangan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Terlebih saat ini perampungan merger tengah menunggu proses di meja kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono tersebut.
“Jadi kesehatan dari perusahaan, dari semua lini rasio-rasio keuangan yang ada, kita pastikan dulu semuanya dan lapor intens ke Kementerian PUPR
Novel mengatakan, proses merger PTPP dan WIKA akan menjadi program yang diwariskan pemerintahan saat ini kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan merger BUMN Karya tidak akan rampung sebelum pergantian pemerintahan tahun ini. Proses perampungan merger perusahaan konstruksi ini akan dilimpahkan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Erick menjelaskan, penyelesaian merger perusahaan BUMN Karya masih dalam proses di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian BUMN telah bersurat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, untuk hal ini.
ADVERTISEMENT
“Dari 88 (PSN) mestinya 84 selesai, masih coba restrukturisasi (BUMN) Karya sama (BUMN) Farma. Karya kan nunggu surat, tapi kalau suratnya turun pun enggak keburu,” kata Erick saat ditemui di Kantor Mandiri Digital Tower, Rabu (18/9).
BUMN Karya yang direncanakan akan merger menjadi tiga perusahaan adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero). Lalu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, bersama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP. Kemudian PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan pihaknya tengah menunggu Kementerian PUPR untuk memproses kelanjutan merger perusahaan BUMN Karya, salah satunya PTPP dengan WIKA. Dalam kesempatan itu Erick juga sempat memuji kinerja keuangan PTPP.
ADVERTISEMENT
“PP gedungnya bagus-bagus saya coba, keuangannya sehat, paling sehat, sehat dan kami tetap menunggu konsolidasi (perusahaan BUMN) Karya yang sedang ada di meja pak Menteri PUPR, kita tunggu saja,” tutur Erick usai meresmikan Mandiri Digital Tower garapan PTPP di Jakarta Barat, Rabu (18/9).