PUPR Siapkan Konsep Green Building untuk Rumah Subsidi

1 Oktober 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR membuka peluang pembangunan rumah subsidi dengan menggunakan konsep green building (bangunan hijau).
ADVERTISEMENT
Direktur Bina Teknik Pemukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, Dian Irawati menyebut saat ini sudah ada skema-skema yang disiapkan melalui International Green Affordable Housing (IGHAP).
IGHAP merupakan inisiatif penting yang bertujuan untuk menyediakan solusi perumahan berkelanjutan dan terjangkau bagi penduduk berpenghasilan rendah di Indonesia.
“Direkturnya Pak Haryo Bekti itu sudah membuat skema-skema terkait dengan kemungkinan melakukan subsidi untuk bangunan rumah seperti itu dengan DJPI,” kata Irawati ketika ditemui di Auditorium Kementerian PUPR pada Selasa (10/1).
Nantinya, pembiayaan dari rumah subsidi yang akan mengusung konsep green building akan terkoneksi dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PUPR. Pembiayaan yang dimaksud juga meliputi rumah swadaya maupun rumah susun (rusun).
Warga berjalan keluar bangunan di Rumah Susun (Rusun) Sentra Mulya Jaya, Jakarta, Jumat (26/1/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
“Jadi pasti dari segala jurusan yang mungkin kayak perumahannya dari rusunnya, kemudian dari rumah swadayanya, nanti nge-link-nya kalau pembiayaannya ke DJPI begitu,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah meluncurkan peta zona iklim. Menurut Irawati keberadaan peta ini juga nantinya dapat membuat bangunan dengan konsep green building tidak lagi mahal.
Hal ini karena keberadaan peta tersebut dapat membantu Kementerian PUPR dalam membangun rumah dengan konsep pasif desain.
“Jadi orang image-nya masih mahal karena menggunakan fitur-fitur misalnya pakai sensor segala macam tapi kalau dengan peta ini sebenarnya arsitek bisa merancang dengan pasif desain untuk menurunkan panas kemudian nanti berdampaknya ke kota yang namanya urban heat island nah itu kota juga jadi tidak panas,” jelasnya.
Soal bangunan dengan konsep green building, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah juga menyebut pembiayaan sangat penting jika rumah subsidi akan mengusung konsep green building.
ADVERTISEMENT
Hal ini agar nantinya rumah subsidi dengan konsep green building masih dapat dijangkau secara ekonomis kepemilikannya oleh masyarakat.
“Apalagi ini kan Presiden baru juga jelasin banget arahan beliau secara jelas itu pasti akan di-detailkan. Kita berharap yang green green building-nya juga diterapkan,” tuturnya.