Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Nilai Investasi Rp 1,17 T
25 Oktober 2022 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pupuk Kaltim (PKT) terus berkomitmen memberikan nilai tambah untuk produk ramah lingkungan dan berpegang pada prinsip diversifikasi usaha.
ADVERTISEMENT
Anak perusahaan Pupuk Kaltim, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) siap mengembangkan produksi amonium nitrat secara mandiri. PT KAN tengah membangun dua pabrik, yaitu pabrik asam nitrat dengan kapasitas 60.000 metrik ton per tahun (MTPY) dan pabrik amonium nitrat dengan kapasitas 75.000 MTPY.
“Pabrik ini kita akan dibangun di kawasan industri PT Kaltim Industrial Estate di Bontang yang berdekatan dengan kawasan industri Pupuk Kaltim. Perkiraan investasi kita sekitar Rp 1,17 triliun,” ujar Direktur Utama PT KAN Dormatua Siahaan dalam media briefing virtual, Selasa (25/10).
Dormatua mengatakan, progres penyelesaian proyek pabrik mencapai 90 persen per Oktober 2022. Sedangkan proses konstruksi sebesar 95,55 persen.
“Saat ini kita memang fokus di konstruksi dan commissioning. Kita bersama kontraktor mudah-mudahan bisa menyelesaikan proyek di Maret 2023. Di Bulan April, pabrik ini bisa komersil,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dormatua, tantangan yang dihadapi PT Kaltim Amonium Nitrat dalam membangun pabrik tersebut adalah pembatasan aktivitas masyarakat di tahun 2020 dan 2021 akibat kasus pandemi Covid-19 yang tinggi.
Ia mengungkapkan, lisensor teknologi produksi asam nitrat adalah Sedin. Sedangkan teknologi produksi amonium nitrat adalah Halifeng.
“Dalam pelaksanaan operasional, reaktor dilengkapi katalis sehingga emisi NOx ditekan sekecil mungkin, jauh di bawah yang sudah ditetapkan pemerintah. (Fitur utama pabrik) lainnya adalah Control Technology and monitoring dan Amonium Nitrat Condensate Process,” ujar Dormatua.
Dengan pembangunan pabrik ini, Dormatua berharap bisa memperkuat industri bahan peledak dalam negeri, membuka lapangan kerja, pengembangan industri lain, penghematan devisa, peningkatan pendapatan pemerintah serta pengembangan wilayah.