Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rata-rata Transaksi Saham Harian Tembus Rp 14,90 T per Desember 2022
29 Desember 2022 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) mencatat bahwa dari sisi operasional kliring transaksi saham terdapat pencapaian baru pada kenaikan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH). Rata-rata nilai penyelesaian dan volume penyelesaian transaksi bursa harian sampai dengan 20 Desember 2022 adalah Rp 14,90 triliun, Rp 5,34 triliun, dan 8,10 miliar lembar saham.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KPEI Iding Pardi menjelaskan ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu masing-masing Rp 4,54 triliun dan 6,26 miliar lembar saham. Untuk rata-rata efisiensi nilai penyelesaian, dan volume penyelesaian transaksi bursa harian, tercatat 57 persen, dan 64 persen.
"Nilai transaksi PME (Pinjam Meminjam Efek) sampai dengan 20 Desember 2022 sebesar Rp 347,13 miliar dengan volume 939 juta lembar saham," ujar Iding dalam acara Konferensi Pers Akhir Tahun Pasar Modal 2022, Kamis (29/12).
Tidak hanya itu, KPEI juga telah menyusun beberapa program utama untuk rencana strategis tahun 2023 di antaranya program untuk mendukung kegiatan transaksi bursa seperti pengembangan kliring untuk perdagangan karbon, dukungan sistem e-IPO untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dan dukungan untuk Kontrak Opsi Indeks Saham.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KPEI juga akan melakukan pengembangan produk untuk CCP over-the-counter (OTC) Derivatif SBNT, pengembangan Sistem Collateral Management Terintegrasi (untuk transaksi OTC SBNT, transaksi Bilateral, dan Triparty Repo) serta pengembangan portal keanggotaan pasar uang.
"KPEI juga akan melakukan program-program pengembangan untuk penyempurnaan infrastruktur teknologi khususnya untuk aplikasi e-CLEARS," kata dia.
Tidak Ada Kasus Gagal Bayar Sampai Desember 2022
Iding menyebutkan tidak ada kasus gagal bayar hingga akhir Desember 2022. Sebab, KPEI secara efektif telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi.
Menurutnya, KPEI melakukan penyisihan cadangan jaminan berdasarkan persetujuan RUPS Tahunan pada 22 Juni 2022 lalu sebesar 7,5 persen dari Laba Bersih KPEI tahun 2021 atau senilai Rp 16,9 miliar. Sehingga, total nilai Cadangan Jaminan yang dikelola oleh KPEI pada akhir Desember 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp 181,44 miliar.
ADVERTISEMENT
“KPEI secara efektif telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi. Hal ini tercermin dari tidak adanya kasus gagal bayar sampai dengan akhir Desember 2022,” pungkasnya.