Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rekor Baru! Harga Batu Bara Tembus USD 240 per Ton, Arcandra Ungkap Penyebabnya
5 Oktober 2021 11:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Harga batu bara terus meroket dan belum berhenti mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Dikutip dari Trading Economics, harga batu bara pada hari ini USD 240 per metrik ton. Rekor harga batu bara sebelumnya adalah USD 133 per metrik ton pada Februari 2011. Sejak akhir September lalu, harga batu bara menembus level USD 200 per metrik ton.
ADVERTISEMENT
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah melompat hampir 27 persen. Sedangkan dalam setahun terakhir, kenaikannya mencapai 171 persen.
Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, harapan akan terkendalinya pandemi COVID-19 di tahun 2021 telah menimbulkan optimisme para pelaku ekonomi untuk mulai berinvestasi dan beraktivitas. Hal ini mengakibatkan kebutuhan energi menjadi lebih tinggi.
Energi terbarukan di Eropa belum mampu mengimbangi lonjakan kebutuhan energi di tahun 2021. Selain butuh waktu untuk membangunnya, juga ketersedian energi yang dibangkitkan juga tidak bisa stabil, terutama yang berasal dari angin dan matahari.
Pembangkit batu bara yang selama pandemi sudah dikurangi adalah jawaban yang dicari oleh pelaku bisnis untuk dihidupkan kembali. Selain lebih murah dan sudah terbangun, tidak sulit untuk mengaktifkan PLTU yang baru sekitar beberapa tahun tidak beroperasi.
Namun, terjadinya perang dagang antara China dan Australia mengakibatkan suplai batu bara dari Australia ke China terganggu. Dengan kebutuhan energi China yang 64 persen berasal dari batu bara, maka China mencari batu bara dari negara produsen seperti Indonesia dan Rusia.
ADVERTISEMENT
"Persaingan antara Eropa dan China terhadap kebutuhan batu bara disambut oleh negara produsen dengan menaikkan produksi. Namun, tidak mudah untuk menaikkan produksi batu bara secara cepat. Selain banyak tambang yang sudah tidak beroperasi selama pandemi, juga investasi di bidang tambang batu bara semakin tidak mendapat tempat. Kenaikan kebutuhan batu bara yang lebih cepat daripada kemampuan produksi ternyata berakibat fatal terhadap harga," papar Arcandra seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, Selasa (5/10).
Pada Januari-Maret 2021, harga batu bara masih berada pada kisaran USD 80-90 per metrik ton, lalu mulai tembus USD 100 per metrik ton pada Mei 2021, melompat ke kisaran USD 120 per metrik ton pada Juni 2021, lalu terus mencatat rekor tertinggi sejak Juli hingga September 2021.
ADVERTISEMENT