Resmi Tembus Indeks LQ45, PGE: Minat Saham EBT Semakin Tinggi

28 Januari 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Dok PGE
zoom-in-whitePerbesar
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Dok PGE
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (kode saham PGEO) berhasil masuk ke dalam indeks 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu indeks LQ45.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah, menyebutkan pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan perusahaan yang stabil dengan didukung oleh fundamental yang kuat. Hal ini menandakan saham emiten energi baru terbarukan (EBT) semakin diminati.
“Keberhasilan PGEO masuk dalam Indeks LQ45 menandai pencapaian luar biasa. Bahkan, di sesi perdagangan pertama, saham PGEO sempat melonjak dan hampir mencapai 6 persen. LQ45 mempertegas posisi PGEO sebagai entitas yang signifikan di pasar modal,” jelas Nelwin melalui keterangan resmi, Minggu (28/1).
Indeks LQ45 merupakan salah satu indikator penting dalam dunia investasi saham di Indonesia. Seleksi yang dilakukan oleh Indeks LQ45 didasarkan pada faktor-faktor seperti tingkat likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar, fundamental perusahaan, serta prospek pertumbuhan.
Nelwin menuturkan, dengan nilai pasar saham atau weight PGEO sekitar 0,29 persen dari total nilai Indeks LQ45, keberadaan PGEO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika indeks tersebut.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Tbk Nelwin Aldriansyah. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Menurutnya, masuknya saham PGEO dalam Indeks LQ45 menandai dorongan positif terhadap transisi energi di Indonesia sekaligus membuka peluang baru bagi PGEO untuk terus memberikan dampak positif dalam sektor EBT.
ADVERTISEMENT
“Hal ini menandakan bahwa ketertarikan investor pada emiten-emiten sektor EBT sangat tinggi dan ini menjadi sinyal positif yang patut disyukuri,” kata Nelwin.
Selain Indeks LQ45, PGEO juga terdaftar dalam Indeks IDX30, IDX80, serta KOMPAS100. Dengan pencapaian ini, PGE optimistis menjadi motor penggerak utama dalam perubahan menuju energi berkelanjutan di Indonesia.
“Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional, demi memastikan keberlanjutan pertumbuhan positif serta memberikan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak konstituen yang masuk dalam indeks LQ45. Indeks ini merupakan cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di BEI yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan edaran Bursa per Jumat (26/1), terdapat pergantian 4 emiten di indeks LQ45. Adapun pendatang barunya ada PT Merdeka Battery Material Tbk (MBMA), PT 
Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Tercatat, MBMA memiliki bobot 1,13 persen terhadap indeks LQ45. Lalu bobot MTEL 0,48 persen, PGEO 0,29 persen, dan PTMP 0,01 persen.
Keempatnya menggantikan PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).