Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Resmikan Lapangan Gas dan Proyek JBT, Ma'ruf Harap Pasokan Gas Industri Naik
8 Februari 2023 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Lapangan Gas MDA dan MBH. Dalam sambutannya, Ma'ruf berharap kedua proyek itu dapat meningkatkan pasokan gas dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Semoga kedua proyek ini mampu meningkatkan pasokan gas secara signifikan dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah sehingga turut memberikan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara," kata Ma'ruf, Rabu (8/2).
Menurut Ma'ruf, gas bumi memegang peran penting dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Sebab, gas bumi merupakan energi fosil paling bersih dan paling banyak digunakan setelah minyak bumi dan batu baru.
"Ini menunjukkan peran vital gas bumi baik dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional maupun dalam kebijakan bauran energi di Indonesia," tuturnya.
Ma'ruf kemudian mengatakan pemerintah terus mendorong pemanfaatan gas bumi domestik dengan menstimulasi industri dalam negeri, seperti pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru dan Lapangan Gas MDA dan MBH.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, keduanya akan memasok kebutuhan gas yang cukup besar di Pulau Jawa. Pemenuhan kebutuhan gas ini diharapkan akan memacu geliat dunia usaha, yang berujung pada kemajuan perekonomian masyarakat, di tingkat regional sekaligus nasional," tutur Wapres.
"Efek berganda dari kedua lapangan gas ini akan didorong oleh suplai gas kepada PT. PLN dan berbagai industri di sekitar Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur," tambahnya.
Terakhir, Ma'ruf meminta agar cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan dapat dipercepat proses pengembangannya, sehingga gas dapat tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia.
“Segera selesaikan desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret,” pungkasnya.