Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Respons Ketua OJK, Mahendra Siregar, soal Namanya Masuk Bursa Menkeu Prabowo
22 Maret 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar , buka suara soal namanya yang masuk dalam bursa Menteri Keuangan pasangan Prabowo -Gibran.
ADVERTISEMENT
Mahendra hanya tersenyum tipis dan mengatakan dirinya masih fokus sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK.
"Ya itu sih tidak, maksudnya saya fokusnya OJK lah," kata Mahendra di Hotel Kempinski Jakarta, Jumat (22/3).
Ketika ditanya keinginannya untuk menjadi Menteri Keuangan, Mahendra menegaskan akan tetap mengurus OJK.
"Mau? Mau urus OJK? Ya mau dong," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal kabar sejumlah nama menjadi calon Menkeu di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, jika menang Pilpres 2024. Kabar tersebut pertama kali mencuat di Bloomberg.
Nama-nama pengganti Sri Mulyani yang santer terdengar adalah eks bankir BUMN Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan, ada juga nama Kartika Wirjoatmodjo yang kini duduk di kursi Wakil Menteri BUMN, dan Royke Tumilaar yang merupakan Direktur Utama BNI. Ketiga nama tersebut pernah menduduki kursi Direktur Utama Bank Mandiri.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi soal nama-nama itu, Airlangga hanya menjawab singkat. "Saya baru dengar. TKN (Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran) belum bahas," katanya di Gedung Kemenko Perekonomian, Rabu (28/2) malam.
Untuk Budi Gunadi Sadikin, Airlangga juga hanya menjawab sebagai koleganya, sesama menteri di pemerintahan Jokowi saat ini.
Selain alumni Bank Mandiri, nama lain yang juga beredar bakal menjadi Menkeu pilihan Prabowo adalah Mahendra Siregar. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tapi lagi-lagi Airlangga enggan menjawab.
"Belum waktunya. Masih 8 bulan lagi (pengumuman resmi Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih). Pertama ketok palu dulu oleh KPU," ujarnya.