Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT RMK Energy Tbk (RMKE) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 476 miliar pada tahun 2024. Direktur Keuangan RMKE Jenifer Angeline mengatakan, dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur .
ADVERTISEMENT
"Untuk capex digunakan untuk pembangunan infrastruktur, hauling road," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/4).
Adapun pembangunan hauling road ini, menghubungkan stasiun loading milik RMKE di Gunung Megang ke tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di area Bangko. Proyek tersebut direncanakan rampung di kuartal pertama atau kedua tahun depan.
Jennifer juga menyampaikan, pada tahun 2024 RMKE akan fokus melanjutkan implementasi strategi yang sempat tertunda pada tahun lalu, dengan melanjutkan pembangunan hauling road untuk membuka akses produksi batubara yang terintegrasi dengan fasilitas RMKE.
Selain itu, RMKE juga akan menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batu bara, serta mengoptimalkan kolaborasi RMK Grup Indonesia untuk tingkatkan kinerja secara grup.
ADVERTISEMENT
“Dengan selesainya fasilitas pendukung pertambangan hauling road tersebut, RMKE dapat menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara ke depannya” ungkap Jennifer.
Dengan demikian, perseroan menargetkan muatan tongkang tahun 2024 sebesar 9,9 juta MT batu bara dan volume penjualan batu bara sebesar 3,5 juta MT, yang berasal dari produksi in-house sebesar 1,2 juta MT.
"Kami masih melihat peluang pada bisnis ini hingga nantinya akan tercapai komposisi yang seimbang antara energi fosil dan EBT. Selain itu, RMKE juga akan terus menerapkan good mining practice pada kegiatan operasional pertambangannya untuk meminimalisasi dampak negatif di lingkungan sekitar area operasional,” pungkasnya.