Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rupiah Diprediksi Menguat di Bawah Rp 16.000 pada Kuartal III 2024
7 Agustus 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Chief Economist Mandiri Sekuritas , Rangga Cipta, memproyeksikan nilai tukar rupiah akan kembali turun di bawah level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal III 2024.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penurunan ini didorong adanya harapan Bank sentral AS atau The Fed menurunkan suku bunga acuan di semester II 2024.
"Kalau kita lihat dari sisi yang sini ya semakin besar harapan pemangkasan suku bunga harusnya ini akan berlainan untuk rupiah. Makanya kita lihat mungkin di semester II harusnya rupiah akan lebih kuat. Di kuartal II mungkin rupiah bisa menguat bawah Rp 16.000 ya mungkin kisaran Rp 15.900," kata Rangga dalam acara Peluncuran Platform Digital Growin' by Mandiri Sekuritas & Economic and Market Outlook - Semester II 2024, Rabu (7/8).
Namun, pada kuartal IV 2024, Rangga memperkirakan nilai tukar rupiah akan kembali di level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat. Menurutnya, pada periode tersebut, nilai tukar rupiah akan mengalami tekanan dari dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Dari luar negeri, Rangga mengatakan nilai tukar rupiah akan mengalami tekanan karena ada pemilu di Amerika Serikat. Salah satunya karena survei yang menunjukkan calon presiden AS dari Republik, Donald Trump, mengungguli bakal calon dari Demokrat, Kamala Harris.
"Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika akan lebih agresif terhadap China. Kita tahu bahwa kita ekspor ke China itu hampir 25 persen. Jadi kalau ekonomi China makin terganggu, pasti ekspor kita ke sana juga terganggu. Itu jadi yang mungkin bisa mengembangkan rupiah di kuartal empat di sisi global," ujar Rangga.
Dari sisi domestik, Rangga menuturkan bakal ada ketidakpastian, setelah agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Yaitu pengumuman kabinet yang akan datang. Lagi-lagi bukan berarti jelek, tapi orang pasti kan menunggu-nunggu kira-kira apakah sosok yang dipilih oleh Pak Prabowo itu bisa mengakomodir kepentingan ke bisnis," tutur Rangga.