Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Elon Musk, Mark Zuckerberg, hingga Bill Gates Kumpul Minta Aturan soal AI
17 September 2023 16:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Para pemilik raksasa teknologi dunia berkumpul di Gedung Kongres Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal Capitol Hill, Rabu (13/9). Pertemuan tersebut dihadiri oleh CEO Tesla Elon Musk , CEO Meta Platform Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, mantan CEO Microsoft Bill Gates, CEO ChatGPT Sam Altma.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Minggu (17/9) salah satu yang dibahas adalah regulasi mengenai regulasi Artificial Intelligence (AI). Pasalnya, Kongres AS mengkhawatirkan dampak buruk dari keberadaan AI tersebut.
"Para pembuat undang-undang sedang mencari cara untuk memitigasi bahaya teknologi baru ini, yang telah meningkat pesat dalam hal investasi dan popularitas konsumen sejak dirilisnya chatbot ChatGPT OpenAI," tulis laporan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Musk mengatakan perlunya regulator untuk memastikan penggunaan AI yang aman.
“Penting bagi kami untuk memiliki wasit atau regulator demi keamanan dan kepentingan masyarakat umum,” kata Musk kepada wartawan.
Menurut Musk, pertemuan di Capitol Hill menjadi sejarah penting bagi peradaban manusia karena membahas mengenai perkembangan pedang bermata dua alias AI.
Sementara itu, Zuckerberg mengatakan, teknologi AI harus didukung oleh sistem keamanan dan inovasi lainnya untuk menjaga keseimbangan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam hal ini, mendukung inovasi serta memberi perlindungan di ranah AI adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan," kata Zuckerberg.
Adapun, lebih dari 60 senator ikut ambil bagian dalam hal ini. Anggota parlemen mengatakan ada kesepakatan universal mengenai perlunya peraturan pemerintah mengenai AI.
"Kami mulai benar-benar menangani salah satu masalah paling signifikan yang dihadapi generasi mendatang dan kami memulainya dengan baik hari ini,” ungkap Senator Partai Demokrat AS, Chuck Schumer.
Schumer menekankan perlunya regulasi menjelang pemilu AS tahun 2024, khususnya terkait pemalsuan informasi yang mendalam.
“Banyak hal yang harus dilakukan, tapi yang satu itu mungkin jadwalnya lebih cepat dibandingkan yang lain,” ujarnya.
Repons Senat AS
Chuck Schumer mengatakan, meskipun peraturan mengenai kecerdasan buatan memang diperlukan, namun peraturan tersebut tidak boleh dibuat terlalu cepat.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku memang saat ini, beberapa negara sedang mempertimbangkan cara untuk memitigasi bahaya teknologi baru ini, yang telah mengalami lonjakan investasi dan popularitas konsumen dalam beberapa bulan terakhir setelah peluncuran ChatGPT OpenAI.
Anggota parlemen AS menginginkan perlindungan terhadap deepfake yang berpotensi berbahaya seperti video palsu, campur tangan pemilu, dan serangan terhadap infrastruktur penting.
Schumer mengatakan kepada wartawan bahwa ada konsensus dalam pertemuan hari Rabu mengenai perlunya regulasi AI.
Sementara di tahun ini, anggota parlemen Uni Eropa telah menyetujui serangkaian rancangan aturan yang mengharuskan sistem seperti ChatGPT mengungkapkan konten yang dihasilkan AI, membantu membedakan gambar yang dianggap palsu dari gambar asli, dan memastikan perlindungan terhadap konten ilegal.