Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Indonesia Mau Naikkan Tiket KRL, Negara-negara Ini Justru Beri Diskon
1 September 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Negara maju yang dimaksud adalah Singapura dan Jepang. Menurut catatan kumparan, kedua negara tersebut memiliki harga khusus bagi pelajar dan lansia. Mereka mendapat potongan harga hingga 50 persen dengan tiket yang dibeli bulanan secara lebih murah.
Di Jepang, tiket Tokyo Metro ditetapkan berdasarkan jarak, namun ada harga spesial bagi penumpang yang menggunakan jalur kereta, trem, dan bus.
Mirip dengan Singapura dan Jepang, Malaysia lewat Keretapi Tanah Melayu (KTM) Komuter juga punya program harga tiket khusus untuk pelajar berusia 7 sampai 19 tahun dan penyandang disabilitas. Di tahun 2017, KTM Komuter tercatat telah melayani 37,235 juta penumpang dengan rata-rata penumpang harian 85.120 penumpang.
Di negara seperti Singapura, Thailand, Jepang, turis asing juga mendapat harga tiket kereta yang sudah didiskon dengan menggunakan kartu identitas.
ADVERTISEMENT
Beralih ke Eropa, Belanda merupakan negara yang mendorong masyarakatnya menggunakan transportasi umum. Dalam hal ini, Belanda memberi tiket gratis bagi pelajar/mahasiswa. Mengutip Netherlandsrail, kebijakan ini dicapai dengan kerja sama Kementerian Perhubungan Belanda dengan sejumlah sekolah dan universitas.
Selain bagi pelajar/mahasiswa, beberapa BUMN dan perusahaan swasta di Belanda juga memiliki kerja sama dengan Kementerian Perhubungan Belanda. Kerja sama tersebut membuat para karyawan yang naik kereta pada jam kerja mendapat diskon harga tiket.
Indonesia Malah Mau Naikkan Tiket KRL
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati belum bisa memberi penjelasan soal negara mana yang dicontoh Indonesia dalam menetapkan harga tiket KRL Jabodetabek berbasis NIK.
“Kayaknya ada sih, ya, cuma saya perlu cek. Sebelum saya bisa jawab soal itu ya, saya enggak punya datanya soalnya, saya takut salah aja,” katanya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan pihaknya akan menggelar diskusi publik dengan topik bahasan penerapan tarif KRL Jabodetabek berbasis NIK.
"DJKA juga akan membuka diskusi publik dengan akademisi dan perwakilan masyarakat untuk memastikan skema tarif yang akan diberlakukan tidak memberatkan pengguna jasa layanan KRL Jabodetabek," kata Risal dalam keterangannya, Kamis (28/8).
Risal juga menyebut akan ada pembahasan soal skema subsidi oleh pemerintah sebelum diskusi publik yang akan melibatkan masyarakat dan akademisi berlangsung.