Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saham 8 Emiten Siap Masuk Bursa: Ada Produsen Miras Cap Tikus & Lembaga Bimbel
29 Desember 2022 6:09 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari e-IPO pada laman resmi BEI, sektor konsumen memang mendominasi calon emiten baru di bursa saham, yakni sebanyak 4 emiten. Empat sisanya berasal dari sektor industri yang beragam, yakni 1 sektor transportasi dan logistik, 1 sektor teknologi , 1 sektor properti dan real estate, serta 1 sektor energi.
Total pendanaan yang ditargetkan diperoleh dari penjualan saham delapan emiten tersebut, berkisar antara Rp 636 miliar-739 miliar.
Berikut ulasan singkat profil 8 calon emiten baru tersebut:
1. PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL)
Perusahaan ini merupakan produsen air minum dalam kemasan dengan merek Hexsoul. Emiten ini akan melepas sebanyak-banyaknya 270 juta saham atau setara dengan 24,94 persen dari modal ditempatkan dan disetor, dengan kisaran harga Rp 100-Rp 110 per saham. Perusahaan juga menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 67,5 juta sehingga setiap pemegang 4 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I. Saham SOUL diproyeksikan mulai masuk bursa pada 6 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
2. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)
Sunindo Pratama adalah perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi (migas). Emiten berkode SUNI ini akan melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham setara dengan 24 persen dari modal ditempatkan dan disetor, dengan kisaran harga Rp 280-Rp 300 per saham. Saham SUNI diproyeksikan mulai masuk bursa pada 9 Januari 2023.
3. PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL)
Perusahaan ini bergerak di penyelenggaraan bimbingan belajar (bimbel ). Emiten berkode BMBL akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham setara dengan 27,19 persen modal ditempatkan, dengan kisaran harga Rp 187-Rp 196 per saham. Perusahaan juga menerbitkan waran seri sebanyak-banyaknya 224 juta, sehingga setiap 10 pemegang saham baru berhak atas 8 waran seri I. Saham BMBL diproyeksikan mulai masuk bursa pada 6 Januari 2023.
4. PT Hatten Bali Tbk (WINE)
Perusahaan ini bergerak pada produksi minuman beralkohol jenis wine. Dari pabriknya di Bali, Hatten Bali telah dikenal dengan minuman beralkohol lokal merek Hatten, Dragonfly, dan Two Islands. WINE juga memproduksi arak Bali bermerek Dewi Sri. Perusahaan akan menerbitkan 678 juta lembar saham setara 25,02 persen dari modal disetor, dengan kisaran harga Rp 100–Rp 150. Saham WINE diproyeksikan mulai masuk bursa pada 9 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
5. PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE)
CBPE merupakan perusahaan sektor properti, yang dikenal sebagai pengembang kawasan Paskal Hyper Square di Bandung. Kawasan tersebut berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan kontrak kerja sama hingga 2041. Citra Buana Prasida menawarkan 271,3 juta lembar setara 20 persen dari modal disetor, dengan harga di kisaran Rp 100–Rp 150. Saham CBPE diproyeksikan masuk bursa pada 6 Januari 2023.
6. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT)
Perusahaan yang dikenal sebagai Elitery ini, menyediakan berbagai layanan teknologi informasi, khususnya pusat data virtual (cloud computing). Saham ELIT ditawarkan sebanyak 500 juta lembar atau setara 24,61 persen dari modal disetor dengan harga di kisaran Rp 120–Rp 150 per saham. Saham ELIT diproyeksikan masuk bursa pada 6 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
7. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)
Perusahaan ini bergerak di bisnis jasa angkutan laut untuk komoditas curah, salah satunya hasil tambang. Per Juni 2022, CBRE memiliki dan mengoperasikan dua unit kapal tunda (tugboat) dan lima unit kapal tongkang (barge) dengan kapasitas 2.000–8.000 metrik ton. CBRE menawarkan 738 juta lembar setara 16,26 persen modal disetor, dengan harga di kisaran Rp 100–Rp 110 per saham. Dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli kapal baru.
8. PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER)
Perusahaan ini merupakan produsen minuman beralkohol, yang antara lain dikenal melalui miras Cap Tikus 1978. Selain itu juga ada merek Daebak Soju dan Daebak Spark. Emiten BEER memiliki izin usaha resmi dari pemerintah untuk memproduksi minuman beralkohol golongan A, B, dan C dengan kadar alkohol 0–55 persen. Perusahaan punya kapasitas produksi 90 juta liter, terbesar kedua di Indonesia. BER menawarkan 800 juta lembar setara 20 persen modal disetor, dengan kisaran harga di Rp 200–Rp 220 per saham . Dana hasil IPO yang diproyeksikan pada 6 Januari 2023, akan digunakan untuk membeli tanah dan membangun pabrik di Kabupaten Semarang.
ADVERTISEMENT