Saham Nvidia hingga Qualcomm Terjun Bebas, Wall Street Berakhir Variatif

25 Juni 2024 6:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo perusahaan teknologi Nvidia. Foto: Robert Galbraith/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan teknologi Nvidia. Foto: Robert Galbraith/Reuters
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (24/6), karena merosotnya saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) dan para investor masih bertaruh pada pemotongan suku bunga The Fed tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, S&P 500 kehilangan 15,73 poin, atau 0,29 persen berakhir pada 5.448,89 poin, Nasdaq Composite kehilangan 190,19 poin, atau 1,09 persen menjadi 17.499.17. Dow Jones Industrial Average naik 257,99 poin, atau 0,66 persen menjadi 39.408,32.
Saham Nvidia (NVDA.O) meluncur 6,68 persen untuk sesi ketiga, karena pasar melakukan aksi pengambilan laba di perusahaan semikonduktor itu setelah menjadi perusahaan paling berharga di dunia.
Saham chip lainnya termasuk saham AS dari manufaktur semikonduktor Taiwan, Broadcom (AVGO.O), Marvell Technology (MRVL.O), dan Qualcomm (QCOM.O), anjlok antara 3,53 persen dan 5.7 persen, menyeret indeks stok chip (.SOX) sebesar 3,02 persen.
Saham Technology (.SPLRCT) dan sektor consumer adalah dua sektor yang menurun di antara 11 indeks sektor S&P 500, sedangkan sektor energi dengan kinerja teratas, naik 2,73 persen.
ADVERTISEMENT
"Ada rotasi ke beberapa bidang nilai pasar seperti keuangan, energi, dan utilitas. Energi memiliki manfaat tambahan dari sedikit lompatan harga minyak," kata kepala strategi AS Ned Davis Research, Ed Clissold.
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Angela Weiss / AFP
Harga minyak naik pada Senin, didorong oleh ekspektasi permintaan bahan bakar yang lebih kuat, saham perusahaan lapangan migas pun naik.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) melompat dan meningkat lima hari beruntun. Indeks caps kecil Russell 2000 (.RUT) juga mencapai yang tertinggi dalam lebih dari seminggu, menandakan keuntungan pasar yang lebih luas.
Meta Platforms (META.O) naik setelah mengintegrasikan model AI generatifnya ke dalam Apple (AAPL.O) yang baru-baru ini mengumumkan sistem AI untuk iPhone. Saham Apple juga naik.
RXO (RXO.N) berencana untuk membeli United Parcel Service's (UPS.N), Coyote Logistics Business Unit seharga USD 1,025 miliar.
ADVERTISEMENT
Pekan ini, investor paling mengamati laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai The Fed, diharapkan menunjukkan moderasi dalam tekanan harga.
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
Investor masih mengharapkan sekitar suku bunga tahun ini dipangkas, dengan peluang 61 persen dari penurunan 25-basis poin pada September, dengan survei FedWatch LSEG. Proyeksi terbaru The Fed sendiri adalah untuk pemotongan suku bunga mungkin terjadi pada Desember.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dia tidak percaya bank sentral AS harus memotong suku bunga sebelum pembuat kebijakan yakin inflasi menuju 2 persen.
Data lain minggu ini termasuk klaim pengangguran mingguan dan angka PDB AS kuartal pertama, rekonstitusi Russell Index tahunan. Beberapa laporan pendapatan kuartalan perusahaan juga ada yang akan jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Adapun volume saham AS adalah 10,94 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,92 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.