Salim Group Dikabarkan Caplok 35% Saham Tol Trans Jawa, Ini Kata Jasa Marga

26 Juni 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintas di Tol Palimanan-Kanci KM 191 arah Jakarta saat pemberlakuan sistem satu arah atau one way di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintas di Tol Palimanan-Kanci KM 191 arah Jakarta saat pemberlakuan sistem satu arah atau one way di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) merespons kabar Salim Group akan mencaplok PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT melalui Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) pekan ini.
ADVERTISEMENT
MPTC merupakan pengembang jalan tol terbesar di Filipina yang terafiliasi dengan Grup Salim melalui First Pacific Company Ltd. MPTC dikabarkan akan caplok 35 persen saham JTT pada pekan ini.
“Sebagai bagian dari confidentiality agreement dan NDA antara Jasa Marga dengan para investor serta mengingat transaksi ini bersifat private, kami tidak bisa mengungkapkan identitas dari para calon investor,” ujar Marketing and Communication Department Head JSMR, Faiza Riani dalam pernyataan yang diterima kumparan, Rabu (26/6).
Faiza menekankan, Jasa Marga mencari mitra kredibel yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi, dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
“Kegiatan equity financing PT JTT saat ini masih berjalan dan dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis dan para pemangku kepentingan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Foto udara kendaraan roda empat melintas di Jalan Tol Trans Jawa Semarang-Batang via Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
kumparan juga telah menghubungi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. Namun hingga berita ini diterbitkan, BPJT belum memberi tanggapan.
Dikutip dari Manila Standard, MPTC mengumumkan pihaknya akan menandatangani kesepakatan untuk membeli 35 persen saham JTT pada pekan ini.
“(Kesepakatan itu) dalam dokumentasi tahap final. Beberapa perubahan masih terjadi,” ujar Chairman MPTC Manuel V, Pangilinan kepada wartawan.
“Selalu ada masalah dalam dokumentasi di menit-menit terakhir. Ingat, Jasa Marga adalah BUMN. Mereka punya sistem persetujuan tersendiri, butuh waktu lebih lama dibandingkan swasta,” tambahnya.
Chief Financial Officer MPTC, Chris Lizo memprediksi 35 persen saham JTT setara dengan USD 1 miliar-1,5 miliar. Sementara itu, Pangilinan berharap Trans Jawa Tol menyumbang kontribusi sekitar 30 miliar peso Filipina per tahun kepada perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Di bawah kesepakatan ini, anak perusahaan MTPC di Indonesia akan memegang 20,3 persen dari 35 persen saham yang akan dibeli. Sedangkan GIC Pte Ltd akan memiliki 10,3 persen. Lalu PT Margautama Nusantara yang memimpin MPTC mendapat sisa saham 4,2 persen.