Satgas PMK Libatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk Percepat Vaksinasi

26 Juli 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Koordinator Tim Pakar Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Wiku Adisasmito, menyebutkan saat ini pihaknya telah melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mempercepat vaksinasi PMK.
ADVERTISEMENT
Wiku mengatakan pelibatan tenaga Kepolisian dan TNI tersebut juga tidak terlepas karena vaksinator PMK di lapangan belum mencukupi.
“Pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai tenaga vaksinator kami pertimbangkan mengingat urgensi percepatan pemberian vaksin dan masih kurangnya tenaga vaksinator yang ada di lapangan,” ujar Wiku dalam acara Perkembangan Penanganan PMK, Selasa (26/7).
“Para Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang akan dilibatkan sebagai vaksinator tentunya akan mendapatkan pelatihan teknis dari para ahli untuk memastikan proses vaksinasi pada hewan berlangsung dengan aman dan sesuai prosedur,” sambungnya.
Meski begitu, Wiku mengungkapkan pelibatan untuk tenaga vaksinator ini masih diutamakan dari dokter hewan. “Namun demikian, yang paling diutamakan tentunya adalah penyuntikan vaksin oleh tenaga dokter hewan,” jelas Wiku.
ADVERTISEMENT
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (28/6/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Wiku juga memastikan pemerintah saat ini terus menggencarkan vaksinasi ke hewan-hewan ternak rentan PMK, khususnya di wilayah-wilayah prioritas seperti di zona merah dan kuning, wilayah sumber bibit, dan sentra peternakan sapi perah.
Sebagai contoh, Wiku mengungkapkan bahwa laju vaksinasi di Provinsi Jawa Timur dapat mencapai kurang lebih 12.500 per hari dengan menugaskan kurang lebih 800 tim yang disebar ke seluruh kabupaten atau kota. “Ini merupakan capaian laju vaksinasi yang bagus,” ungkap Wiku.