Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Satu Tahun Berdiri, 212 Mart Sudah Punya 192 Toko dan 49 Ribu Anggota
28 Agustus 2018 15:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Minimarket berlabel 212 atau yang dikenal dengan 212 Mart telah meluncurkan toko pertamanya pada Mei 2017 lalu. Setelah 15 bulan atau satu tahun lebih berdiri, usaha ritel berbasis umat ini sudah memiliki 192 toko.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Koperasi Syariah 212 Ahmad Juwaini mengatakan, sebenarnya koperasi syariah ini sudah berdiri sejak 19 bulan lalu tapi peluncuran toko pertama baru pada Mei 2017. Dia bilang, dari 192 toko yang dibangun, sebanyak 108 toko berada di Jabotabek.
“Sementara sisanya berada di luar daerah itu,” kata Ahmad dalam Forum Discussion Group (FGD) di Kantor Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU ), Jakarta, Selasa (29/8).
Ahmad bercerita, sejak awal pembentukan 212 Mart menggunakan sistem koperasi syariah. Karena itu, badan hukumnya pun berbentuk koperasi syariah.
Dia bilang, dalam pelaksanaannya, perluasan toko ini bukan berbentuk waralaba atau franchise tapi koperasi berjemaah. Karena itu, 212 Mart dibangun oleh koperasi yang minimal anggotanya 100 orang. Karena itu hingga saat ini, 212 Mart hanya bersedia bermitra dengan anggota koperasi syariah, tidak dengan perorangan.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan, ada tiga syarat yang diajukan koperasi jika ingin bergabung. Pertama, mitra merupakan investor. Kedua, mereka terlibat menjadi pengelola usaha sejak awal. Ketiga, mereka harus menjadi pembeli dari toko 212 Mart.
“Tiga muatan itu yang kami state dalam perjanjian dengan mitra. Kedua, kami sudah buat statement juga, minimal space 20 persen untuk UMKM di toko. Kalau space tokonya lebih besar, space UMKM-nya bisa ditambah. Ada juga toko yang area display UMKM-nya sampai 50 persen,” jelas dia.
Selain itu, 212 Mart juga ingin menjadikan jaringan toko mereka sebagai toko kulakan dan grosir bagi warung-warung sekitar. Kata Ahmad, susunan kerangkanya sudah disusun tapi masih dikembangkan lagi.
Tujuannya agar mereka beli dengan harga khusus yang bisa dijual lagi dengan harga yang sama atau bahkan lebih rendah dari harga di 212 Mart.
ADVERTISEMENT
“Ini sistem terbaru yang kami sedang siapkan. Kami terus memperbaiki belajar berjalan. Kami sedang cari bentuk dan harus berlangsung,” jelas dia.
Adapun terkait sistem keuntungan yang digunakan dalam 212 Mart menggunakan skema bagi hasil. Awalnya, di tahun pertama mereka membayar fee dari penggunaan brand 212 Mart.
“Di tahun pertama pakai fee 7 bulan pertama. Tapi Januri 2018 kita bagi hasil. Suara dalam rapat anggota diputuskan diubah jadi ke bagi hasil,” katanya.
Kini, anggota koperasi 212 Mart sudah 49 ribu orang. Hampir semuanya berbadan hukum koperasi, hanya 1-2 yang bentuknya PT tapi yang diwakili oleh 100 orang karena basis kepemilikannya.