Selain Pertamina dan Petronas, PetroChina Tertarik Masuk Blok Masela

23 November 2022 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Booth PetroChina di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Booth PetroChina di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PetroChina Company Ltd. berminat masuk Blok Masela, menggantikan Shell Upstream Overseas Ltd yang hengkang. Ketertarikan perusahaan migas asal China itu dibenarkan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto.
ADVERTISEMENT
Sebelum PetroChina, perusahaan lain yang lebih dulu tertarik di lapangan gas raksasa ini adalah Pertamina dan Petronas asal Malaysia. Blok Masela terletak di Kepulauan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Indonesia.
Dwi menargetkan akhir tahun ini sudah ada keputusan final perusahaan yang masuk ke Blok Masela, mengempit 35 persen hak partisipan (participant interest) Shell.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kanan) dan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mendorong agar Pertamina bermitra dengan perusahaan lain jika masuk Blok Masela. Kolaborasi perlu dilakukan karena BUMN energi ini juga punya proyek prioritas yang tengah berjalan seperti proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan RDMP Cilacap. Apalagi proyek pengembangan Blok Masela membutuhkan biaya besar, sekitar USD 20 miliar atau Rp 287 triliun.
ADVERTISEMENT
“Jadi memang ideal sekali kalau BUMN masuk, dalam hal ini Pertamina, mampu baik secara teknikal dan finansial. RDMP itu kan juga perlu biaya besar,” ujarnya.
Ketertarikan China di Blok Masela pertama kali muncul dari Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Lu Kang. Dia bilang pihaknya terbuka untuk penawaran investasi terkait pengembangan di proyek kilang gas alam cair (LNG) ini.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membuka International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
“Sejauh proyek itu dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan kedua negara, China akan menunjukkan minatnya,” ujar Lu Kang saat ditemui usai acara Laporan CSR Perusahaan Tiongkok di Indonesia yang diinisiasi oleh China Chamber of Commerce in Indonesia di Jakarta, Jumat (28/10).
Jauh sebelum itu, sejak 2016, PetroChina sebenarnya sudah menyatakan minat untuk Blok Masela bersama Inpex Corporation, pemegang hak partisipan mayoritas.
ADVERTISEMENT