Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sempat Tabrakan, LRT Jabodebek Tetap Ditarget Beroperasi Mulai 17 Agustus 2022
17 November 2021 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Progress pembangunan LRT Jabodetabek telah mencapai 88,1 persen. Rencananya, LRT Jabodetabek akan mulai dioperasikan di 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Pundjung Setya Brata, mengatakan bahwa targetnya LRT Jabodetabek akan dioperasikan pada 17 Agustus tahun depan, atau tepat di hari raya kemerdekaan Indonesia.
"Target operasi dari proyek ini di tanggal 17 Agustus tahun depan. Sehingga, Insyaallah bersamaan dengan hari kemerdekaan, proyek ini sudah bisa melakukan commercial operation," ujar Pundjung dalam Public Expose, Rabu (17/11).
Pengerjaan LRT Jabodebek sejak awal mengalami beragam kendala yang berdampak ke proses pembangunannya. Kendala tersebut mulai dari dana pembangunan membengkak hingga molor dari target.
Terbaru, kereta LRT Jabodebek mengalami tabrakan di kawasan Munjul, Jakarta Timur, Senin (25/10). Sampai sejauh ini, penyebab tabrakan LRT tersebut masih diinvestigasi KNKT.
Terkait terjadinya insiden kecelakaan LRT beberapa waktu lalu, sebanyak empat rangkaian kereta yang terdampak telah dikirim ulang ke pabrik PT INKA di Madiun untuk dinormalisasi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, juga akan dilakukan uji ulang mulai dari FAT hingga pengujian dinamis bersama PT KAI dan Balai Pengujian DJKA.
Meski terdapat empat rangkaian yang harus dinormalisasi dan menjalani tes ulang, PT INKA tetap yakin, target pengoperasian LRT Jabodebek pada Agustus 2022 dapat tercapai.
Proyek Adhi Karya Lainnya
Sementara proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A progres per November 2021 baru mencapai 23,5 persen. Proyek lain yang juga sedang berjalan yakni proyek Jalan Tol Sigli, Banda Aceh, saat ini progresnya sudah mencapai 76,4 persen. Nilai proyek dari pembangunan tol ini mencapai Rp 8,2 triliun di luar PPN.
Direktur Human Capital dan Sistem PT Adhi Karya, Agus Karianto mengatakan, saat ini ada 20 proyek Adhi Karya yang ditunda. Penyebabnya karena kondisi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Proyek aktif kami saat ini 195 proyek di mana tadi disampaikan adanya pandemi ini juga ada refocusing dan ada beberapa proyek yang di-suspend, ada sekitar 20-an proyek yang di-suspend," kata dia.