Sempat Tertunda karena AS, LG Lanjutkan Proyek Baterai Kendaraan Listrik di RI

4 Agustus 2023 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon, bersama Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, dan sejumlah perusahaan BUMN  Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (3/8/2023). Dok Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon, bersama Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, dan sejumlah perusahaan BUMN Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (3/8/2023). Dok Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
Perusahaan LG asal Korea Selatan kembali melanjutkan komitmennya berinvestasi di Indonesia. Sebelumnya, proyek grand package baterai kendaraan listrik yang digarap perusahaan tertunda setelah diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat yang mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.
ADVERTISEMENT
Proyek ini digarap Konsorsium LG dengan beberapa BUMN energi di Indonesia. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendapatkan kepastian komitmen LG untuk melanjutkan investasi ini usai bertemu Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution Young Soo Kwon, Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (3/8).
Pertemuan itu juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, Direktur Utama PT Antam Nico Kanter, dan Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho dan seluruh perwakilan tingkat eksekutif di konsorsium LG.
Bahlil mengungkapkan apresiasinya kepada para pihak yang telah sepakat dan berkomitmen untuk melanjutkan proyek grand package kerja sama ini setelah sempat terkendala kebijakan di AS.
Pertemuan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon, bersama Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, dan sejumlah perusahaan BUMN Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (3/8/2023). Dok Kementerian Investasi
Keputusan untuk melanjutkan proyek ini, menurutnya, menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium dalam rangka hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengungkapkan pemerintah akan sigap membantu percepatan realisasi investasi proyek. Apalagi nilai proyek mencapai Rp 142 triliun yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu.
“Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea. ungkap Bahlil, dikutip Jumat (4/8).
Menanggapi hal tersebut, CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon turut menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungannya bagi mega proyek ini. CEO Kwon juga mengungkapkan bahwa saat ini, konsorsium siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga dimungkinkan konstruksi pada tahun 2023 ini.
Pertemuan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon, bersama Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, dan sejumlah perusahaan BUMN Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (3/8/2023). Dok Kementerian Investasi
Menurutnya, tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi, saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok.
ADVERTISEMENT
"Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di tahun 2023,” jelas Kwon.
Memberikan dukungan yang sama, Direktur Utama PT Antam Nico Kanter mengungkapkan Antam terus berkomitmen untuk melakukan upaya terbaik dan akan berusaha mengakomodasi kebutuhan dari proyek ini. Salah satu kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan mega proyek ini adalah kolaborasi dan komunikasi yang baik dari semua pihak.
“Antam dan seluruh konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) LG, memiliki komitmen yang sama untuk melakukan percepatan dan siap bernegosiasi untuk memberikan keuntungan bagi kedua pihak,” ucap Nico.
Mega proyek senilai USD 9,8 miliar atau Rp142 triliun ini merupakan proyek kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC. Langkah awal proyek ini dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar USD1,1 miliar di mana pabrik tersebut akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya investasi mega proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki ANTAM di Buli, Halmahera.