Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Setelah West Belut Beroperasi, Medco Kebut Terubuk Produksi pada 2025
1 Oktober 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sekarang sedang berjalan proyek Terubuk itu membangun dua platform nanti ada pipa terus dikoneksi ke fasilitas existing. Kalau Terubuk nanti akan menggenapi karena kami harus mengirim 60 juta ke pembeli tahun 2025,” tutur SVP Offshore Asset Medco E&P Indonesia, Tenny Wibowo, usai acara seremonial sail away FPSO Marlin Natuna di Batam, Kepulauan Riau, Senin (29/9).
Pengejaran target rampungnya proyek Terubuk tahun depan tersebut, sejalan dengan proyek Medco yang lain, yaitu penyelesaian proyek Forel-Bronang, Laut Natuna.
Saat ini proses penyelesaian proyek yang menelan investasi USD 236 juta atau setara dengan Rp 3,57 triliun ini tengah menunggu pengintegrasian Floating Storage Production and Offloading (FPSO) Marlin Natuna dengan fasilitas produksi di Laut Natuna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebelumnya Medco juga telah mengantarkan proyek West Belut pada tahap onstream, September 2024 lalu. "West Belut sudah onstream alhamdulillah pada September 2024,” imbuh Tenny.
Sebelumnya, Lapangan West Belut di blok migas Blok B South Natuna Sea, Kepulauan Riau, mulai berproduksi gas (first gas), Rabu (11/9), pukul 08:00 WIB. Lapangan ini dioperasikan Medco E&P Natuna Ltd.
Direktur Utama Medco E&P, Ronald Gunawan, mengatakan gas mulai mengalir usai Fasilitas Central Processing Plant (CPP) dibangun selama kurang lebih 21 bulan atau kurang dari dua tahun.
Lingkup kerja Proyek West Belut meliputi pembangunan platform kepala sumur dan pipa bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 12 km yang menghubungkan platform West Belut dengan pipa South Belut yang sudah ada. Selain itu, proyek ini juga mencakup modifikasi CPP di North Belut.
ADVERTISEMENT
"Jadi Januari 2022 kita decide (putuskan) untuk development (fasilitas produksi), di September 2024 ini sudah first fas. Kurang dari 2 tahun berkat dukungan SKK Migas," katanya dalam peresmian di Gedung Medco, Energy Building, Jakarta, Rabu (11/9).
Produksi gas di lapangan ini berasal dari tiga sumur. Satu sumur yang tadi pagi berproduksi sebanyak 15,6 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Sedangkan untuk keseluruhan sumur, total kapasitas produksinya mencapai 55 MMSCFD.