Sinyal Likuiditas Perbankan Mulai Mengetat, OJK Buka Suara

13 Desember 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Likuiditas di perbankan mulai memberikan sinyal mengetat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio likuiditas yang tercermin dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit(AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 113,64 persen dan 25,58 persen di Oktober 2024, melambat jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang tercatat sebesar 117,29 persen dan 26,36 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) di Oktober 2024 mencapai 87,5 persen, naik dari periode sama tahun sebelumnya 84,19 persen. Angka ini mendekati batas atas LDR yang ditetapkan OJK sebesar 92 persen.
Meski demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, likuiditas industri perbankan pada Oktober 2024 tetap memadai. Apalagi, data rasio untuk AL/DPK masih di atas treshold 10 persen dan AL/NCD di atas treshold 50 persen.
“Masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” kata Dian dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB November 2024, Jumat (13/12).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae di Gedung DPR, Rabu (12/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 222,70 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di level 129,50 persen.
ADVERTISEMENT
“Ini mengindikasikan ketahanan likuditas jangka pendek dan pendanaan jangka panjang industri perbankan ke depan yang solid,” kata Dian.
Tak hanya itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 6,74 persen secara tahunan. Pada September 2024, tercatat pertumbuhannya sebesar 7,04 persen secara tahunan. Pertumbuhan DPK ini lebih rendah daripada kredit perbankan yang tumbuh 10,92 persen.
“Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 6,72 persen, 7,43 persen, dan 6,18 persen secara tahunan,” ujarnya.