Sistem MyPertamina Masih Banyak Eror, Erick Thohir Minta Telkom Perbaiki

4 Juli 2022 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir hadiri acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Grha Pertamina, Jakarta. Senin (9/5/2022). Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir hadiri acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Grha Pertamina, Jakarta. Senin (9/5/2022). Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi soal penerapan MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi pertalite dan solar. Saat ini, banyak keluhan dari pengguna karena website sering mengalami eror.
ADVERTISEMENT
Erick mengaku telah meminta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) untuk bersama-sama membenahi sistem MyPertamina yang masih banyak kekurangan.
"MyPertamina kan digunakan Pertamina untuk penerapan sistem logistiknya, mengukur supaya tak ada kebocoran. Yang saya tahu Pertamina dan Telkom sedang perbaiki sistemnya ini," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (7/4).
Dia pun menyamakan aplikasi MyPertamina dengan PeduliLindungi. Erick menilai, banyak orang meremehkan PeduliLindungi di awal pembentukannya, namun sekarang bahkan sudah bisa digunakan untuk penyaluran minyak goreng subsidi.
"Kalau kita ingat awal-awal PeduliLindungi semua orang underestimate karena buatan Indonesia. Eh, sekarang terbukti dia jadi platform digital yang terbesar di Indonesia, sayang kalau platform ini dimatikan," tuturnya.
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Erick mendorong penggunaan MyPertamina ini untuk mengintegrasikan data dalam satu platform agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. Meski begitu, dia menilai aplikasi ini perlu waktu untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
Dia juga sedang menunggu aturan pembatasan pembeli pertalite dan solar rampung dibahas lintas kementerian. Hal ini bertujuan mengurangi pemborosan, apalagi di tengah kenaikan minyak mentah dunia yang diprediksi bisa mencapai USD 380 per barel.
"Cuma kita minta Telkom dan Pertamina duduk bersama LinkAja untuk coba perbaiki ekosistem ini. Siapa tahu MyPertamina bisa menekan kebocoran LPG, pertalite, dan solar. Semua butuh waktu," tegasnya.