Soal Ancaman Geng Ransomware LockBit, BSI: Data dan Dana Terjaga, Transaksi Aman

16 Mei 2023 10:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (kanan) dan petugas teller BSI saat melayani pelunasan biaya Haji nasabah Bank BSI seiring dengan pulihnya layanan cabang dan ATM Bank BSI. Foto: BSI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (kanan) dan petugas teller BSI saat melayani pelunasan biaya Haji nasabah Bank BSI seiring dengan pulihnya layanan cabang dan ATM Bank BSI. Foto: BSI
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI memastikan data dan dana nasabah terjaga dengan baik, serta berbagai transaksi bisa dilakukan dengan aman. Hal itu disampaikan, seiring viralnya ancaman dari geng penjahat siber ransomware LockBit, yang akan membuka data BSI.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo, mengatakan setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan siber, BSI terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.
Dia melalui pernyataan resmi, Selasa (16/5), menilai serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT (information technology) pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.
Pada Senin (16/5) pagi, akun twitter @darktracer_int menyebut geng ransomware LockBit akan menyebar data yang mereka kuasai.
"Waktu untuk negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap," tulisnya.
Gunawan mengatakan, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.
ADVERTISEMENT
Secara paralel, Bank Syariah Indonesia juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan Arief Hartoyo di Wisma Mandiri I, Kamis (11/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Lebih lanjut, Gunawan menandaskan, kepentingan nasabah merupakan hal yang paling utama. Pihaknya terus memastikan agar perlindungan konsumen, dalam hal ini perlindungan terhadap data dan dana nasabah terus terjaga.
BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan.
ADVERTISEMENT
BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.