Sosok Rofikoh Rokhim, Guru Besar yang Gantikan Rektor UI Jadi Wakomut BRI

7 Oktober 2021 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakomut BRI, Rofikoh Rohim. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakomut BRI, Rofikoh Rohim. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI pada sore tadi, Kamis (7/10), menyepakati pencopotan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro dari jabatan Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen.
ADVERTISEMENT
Posisi Ari Kuncoro kemudian digantikan oleh Rofikoh Rokhim, Guru Besar di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia. Rofikoh bukan sosok baru di BRI. Ia tercatat sudah menjabat sebagai Komisaris Independen di bank pelat merah tersebut sejak 2017. Bahkan Rofikoh juga merupakan komite audit untuk bank tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun kumparan, Rofikoh memperoleh gelar Ph.D bidang ekonomi dari Universite de Paris 1 Pantheon-Sorbonne, Paris, Prancis. Sementara gelar master spesialist dalam Keuangan Publik ia dapat dari Institut Internasional d’Administrasi Publique (IIAP)-Ecole Nasional d’Administrasi (ENA) Paris, Perancis.
Sedangkan gelar S1 nya dia peroleh di Universitas Gadjah Mada untuk jurusan Administrasi Publik.
Gedung Kantor Pusat BRI. Foto: BRI
Rofikoh mengawali kariernya sebagai seorang jurnalis harian Bisnis Indonesia selama 15 tahun. Awalnya ia merupakan reporter untuk desk Keuangan di Bisnis Indonesia. Kemudian ia menjadi koresponden wilayah Eropa hingga akhirnya menjabat sebagai Head of Bisnis Indonesia Intelligent Unit pada 2008-2013.
ADVERTISEMENT
Rofikoh pun terbilang laris didapuk untuk menjadi komite audit, komite SDM dan konsultan di berbagai institusi baik pemerintahan maupun swasta. Beberapa di antaranya yaitu BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian ESDM hingga PT POS Indonesia.
Ia baru saja dikukuhkan menjadi Guru Besar di Universitas Indonesia pada Maret 2021. Dalam pengukuhannya, Rofikoh menyampaikan pidato berjudul “Perbankan dan Keuangan Sosial: Aspek Berkelanjutan untuk Kesejahteraan.” Ia menyoroti tentang pentingnya lembaga keuangan khususnya bank untuk menerapkan nilai berkelanjutan.