Sri Mulyani: Kondisi Sistem Keuangan di Kuartal III 2024 Stabil

18 Oktober 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Jumat (18/10/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Jumat (18/10/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyampaikan sistem keuangan Indonesia masih terjaga hingga kuartal III 2024, di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar perekonomian global akibat konflik geopolitik. Kondisi tersebut berdasarkan hasil pertemuan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar pada Kamis (17/10).
ADVERTISEMENT
"Stabilitas Sistem Keuangan atau yang kita sering sebut dengan tingkatan SSK pada triwulan III 2024 itu berarti menyangkut Juli, Agustus, September tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Jumat (18/10).
Bendahara negara tersebut mengatakan hal ini berkaitan erat dengan tekanan pasar keuangan global yang mulai mereda akibat pelonggaran kebijakan moneter oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
“Ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter dilakukan oleh berbagai negara utama dan terutama seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa,” terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengungkapkan memasuki kuartal IV 2024, pihaknya melihat pemerintah masih perlu mengantisipasi dampak dari gejolak politik di kawasan Timur Tengah. Menurutnya, yang perlu ditingkatkan adalah koordinasi dan sinergi antar lembaga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perlu juga meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko terutama yang berasal dari eksternal. Sebab risiko ini berpotensi menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.
“Di dalam negeri ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda didukung oleh penggambaran kebijakan moneter dari beberapa negara utama, hal ini merespon tekanan inflasi di berbagai negara utama tersebut yang melambat atau menurun,” terang Sri Mulyani.