Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sri Mulyani: Kondisi Sistem Keuangan Stabil hingga Kuartal I 2024
3 Mei 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyampaikan sistem keuangan Indonesia masih terjaga hingga kuartal I 2024, di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar perekonomian global. Kondisi tersebut berdasarkan hasil pertemuan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK ).
ADVERTISEMENT
"Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan I tahun 2024 masih dalam kondisi yang terjaga yang didukung oleh APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter oleh Bank Indonesia, dan sektor keuangan yang stabil," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Jumat (3/5).
Meski demikian, lanjut Sri Mulyani, terdapat peningkatan ketidakpastian kondisi fiskal, moneter dan gejolak geopolitik global yang telah mendorong peningkatan tekanan di pasar keuangan global dan ini juga merembet ke pasar domestik.
"KSSK akan terus melakukan assessment forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini seiring dengan risiko ketidakpastian ekonomi global dan keuangan global yang meningkat juga gejolak geopolitik yang makin eskalatif," jelasnya.
Sri Mulyani mengungkapkan daya tahan stabilitas sistem ketahanan (SSK) pada kuartal I 2024 menjadi pijakan bagi KSSK untuk tetap optimis namun juga terus mewaspadai berbagai tantangan dan risiko yang sedang dan akan terus terjadi.
ADVERTISEMENT
"Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bertemu dalam rapat berkala KSSK yang kedua kalinya pada tahun 2024 pada Selasa (30/4). KSSK berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi," terang Sri Mulyani.
"Serta meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan dari risiko ketidakpastian dan pasar keuangan global serta gejolak geopolitik yang eskalatif termasuk rambatannya kepada perekonomian dan sektor keuangan domestik," tandasnya.